Sawahlunto — Mahasiswa program studi Diploma 3 Teknik Pertambangan dan Teknik Alat Berat Universitas Andalas Padang di Sawahlunto agar meningkatkan kualitas diri.
Hal itu dikatakan Walikota Sawahlunto, Deri Asta dalam kuliah umum dihadapan civitas akademika Program Studi Kampus Utama Universitas Negeri Padang (PSDKU-UNP) di Gedung Pusat Kebudayaan, Rabu (10/11).
Dikatakannya, pertambangan batubara di Sawahlunto telah membuat sejarah pertambangan panjang bagi kota ini, terutama dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) pekerja tambang yang terampil.
“Mantan pekerja tambang batubara dari Sawahlunto lebih mudah diterima bekerja di dunia pertambangan lainnya. Misalnya, kalau mereka melamar bekerja di perusahaan tambang batubara di Kalimantan, lebih mudah diterima karena pernah bekerja di Sawahlunto,” ujar Deri.
Artinya, sebut walikota, karena mantan pekerja sudah pernah ditempa bekerja di pertambangan batubara yang sistemnya rumit dan bekerja di bawah permukaan tanah, sistem underground mining, makanya pekerja tambang Sawahlunto sudah dinyatakan lulus.
Lebih jauh dikemukakannya, di 1996, Komatsu membuat unit terbaru alat berat terbaru. Para ahlinya praktek ke Sawahlunto sebelum melaunching produk terbaru.
“Apalagi dengan dibekali dengan ilmu, seperti adik-adik mahasiswa dari Prodi Diploma 3 Teknik Pertambangan dan Teknik Alat Berat UNP yang berpraktek di lokasi pertambangan Sawahlunto semakin memperteguh keyakinan dunia usaha pertambangan untuk merekrut,” tutur Deri.
(Djasrizal)
Discussion about this post