SAWAHLUNTO, R. Investigasi-Sejak September 2020 tunjangan atau insentif tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto belum diterima.
Para medis yang bertugas baik di Instalasi Gawat Darurat (IGD), maupun para petugas laboratorium RSUD kota ini. “ yang sudah kami terima hanya sampai Agustus 2020 lalu. Kalau bulan Sepember 2020 dan tahun 2021 belum ada diterima” kata salah seorang perawat yang tak mau disebutkan namanya Senin (22/3/2021).
Kasi Pemasaran dan Humas RSUD Sawahlunto Andri Agus tak menampik perihal belum cairnya dana insentif tenaga medis penanganan Covid-19 di RSUD kota ini.
“ memang dana insentif yang telah diajukan untuk bulan September sampai Desember 2020 lalu belum cair meski semua kelengkapan administrasi serta bahan sudah diajukan ke Dinas kesehatan dan telah di entri data sesuai kebutuhan ” kata Andri.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan , Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kota Sawahlunto Elma Sayuti tak menyangkal bahwa dana insentif tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di RSUD kota ini belum cair.
“ dana ini ada keterlambatan turun karena ada regulasi atau sistem yang berubah dari kementrian keuangan dan koordinasi dengan pemko Sawahlunto” kata Elma Sayuti.
Dia menerangkan upaya penganggaran sudah dilakukan namun pengucuran dananya akan dilakukan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
“ bisa dipastikan dana insentif tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di RSUD Sawahlunto tidak akan hilang atau akan tetap dibayarkan” pungkasnya.(T.Ab)
Discussion about this post