Solok Selatan — Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi, mengingatkan pentingnya mencari peluang pembiayaan pembangunan daerah dari luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal ini disampaikan Yulian mengingat terus menurunnya dana transfer ke daerah selama dua tahun terakhir, sehingga kebutuhan pembangunan tidak dapat sepenuhnya dipenuhi dari APBD.
Ia menekankan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki program pembangunan, namun belum terakomodasi dalam APBD, harus lebih aktif mencari alternatif sumber pendanaan.
“Prioritaskan yang penting. Untuk kebutuhan pembangunan, saya minta OPD mencari sumber pendanaan dari APBN. Lakukan secara aktif, siapkan perencanaannya, dan sesuaikan dengan sistem agar bisa diinput,” tegasnya saat Apel Gabungan ASN di Padang Aro, Senin (3/11/2025).
Menurut Yulian, beberapa hal yang harus menjadi fokus dalam APBD tahun depan meliputi program prioritas pemerintah, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta pelaksanaan program unggulan yang sudah masuk dalam RPJMD 2025–2029.
Diketahui, pekan lalu Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah menyerahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun Anggaran 2026. Dalam rancangan tersebut, nilai pendapatan daerah tercatat sebesar Rp729,45 miliar, turun 16,78% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp885,32 miliar.
Sementara belanja daerah berkurang menjadi Rp726,55 miliar, atau turun 20,26% dari Rp956,26 miliar pada tahun ini.
Pemerintah menyadari, penurunan dana transfer ke daerah berdampak pada kelanjutan pembangunan dan pelaksanaan program prioritas yang telah tercantum dalam RPJMD 2025–2029.
Selain itu, rasio ketimpangan fiskal juga semakin tinggi, sementara kabupaten belum dapat memenuhi amanat peraturan perundang-undangan terkait alokasi belanja wajib (mandatory spending) dan earmark, seperti belanja SPM, belanja infrastruktur minimal 40%, serta belanja lainnya.
(Joko)



Discussion about this post