PADANG PARIAMAN – Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi memeriahkan acara publikasi sinergitas pelestarian cagar budaya yang akan diselenggarakan pada 16 sampai 19 April mendatang di lapangan pacuan kuda Duku Banyak Balah Aie, kecamatan VII Koto.
Harapan tersebut disampaikannya pada saat rapat persiapan terakhir pelaksanaan acara di laga-laga Balah Aie, Kamis, (12/4).
Lebih lanjut, Suhatri Bur menyatakan terima kasih kepada kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, Nurmatias yang sudah memilih Nagari Balah Aie sebagai lokasi acara, sekaligus meminta kepadanya agar juga memperhatikan kelestarian cagar budaya yang ada di Nagari tersebut.
“Saya dengar mau ada konservasi ke beberapa bangunan bersejarah, kalau bisa kepala Balai lakukan juga konservasi ke cagar budaya yang ada di Balah Aie ini, bisa kan? Ujar Wabup yang disambut dengan gumam persetujuan dari para peserta rapat.
Sinergitas publikasi pelestarian cagar budaya yang bertemakan “Merajut Potensi Membangun Negeri” ini adalah suatu acara yang sarat bermuatan kebudayaan.
Hari pertama, setelah pembukaan acara langsung dilanjutkan dengan dialog interaktif kebudayaan dan Sosialisasi cagar budaya bagi para juru pelihara serta kunjungan lapangan yang akan menjelaskan teknik konservasi dengan cengkeh dan tembakau di Surau Syekh Burhanuddin di Tanjung Medan, Ulakan dan Surau Atok Ijuak Sicincin.
Hari kedua akan diisi dengan pameran bersama, lomba mewarnai cagar budaya bagi anak Paud/TK, festival Tambua Tasa, serta penampilan kesenian Anak Nagari (Ulu Ambek).
Hari ketiga juga masih diisi oleh pameran bersama, lomba melukis, penampilan silat serta permainan Cabur. Tidak ketinggalan, setiap hari juga akan dilengkapi dengan pemutaran film kebudayaan di arena acara.
Pendaftaran peserta untuk beberapa acara, seperti sosialisasi dan perlombaan dikoordinir langsung oleh BPCB dan Dinas Pendidikan Kebudayaan Padang Pariaman.
Nurmatias, selaku kepala BPCB dan juga penyelenggara acara mengatakan bahwa sesuai dengan judulnya, acara ini merupakan sinergi dari pihaknya selaku perpanjangan tangan Kementerian Kebudayaan, dengan pihak Pemerintah Daerah Padang Pariaman, berbagai unsur di Dinas Pendidikan Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang sampai dengan unsur Kecamatan dan Nagari Balah Aie.
Acara ini dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi Pemerintah dengan berbagai unsur masyarakat, serta supaya masyarakat awam lebih mengetahui tentang kebudayaannya.
“Saya ingin masyarakat kita lebih mengenal kebudayaan dalam arti luas, bahwa ada kebudayaan yang berupa benda atau tangible seperti bangunan, struktur cagar budaya dan ada yang intangible seperti seni tari, seni lukis, dan lain-lain yang harus mereka kenal dan lestarikan,” terang mantan Kepala BPNB Padang tersebut.
Nurmatias juga menawarkan kepada seluruh unsur masyarakat Nagari, bila setelah tanggal penutupan masih ingin melaksanakan pergelaran seni dan pertunjukan rakyat, maka dapat menggunakan stand atau panggung dari bambu dan kayu yang dibuat oleh BPCB.
Rapat persiapan acara sempat berlangsung memanas, saat dibuka sesi diskusi. Salah seorang Ninik Mamak yang juga merupakan tuo silek VII Koto menjelaskan bahwa satu tahun dibagi menjadi 2, yaitu 6 bulan untuk Syarak dan 6 bulan lagi untuk Adat. Sedangkan bulan ini sudah masuk pada bulan syarak yaitu tidak dibolehkan lagi untuk menyelenggarakan acara adat.
Wakil Bupati pada saat itu dengan tenang memberikan penjelasan bahwa acara ini bukanlah alek nagari yang menampilkan misalnya Ulu Ambek atau silat dengan berbagai prosesi, tapi lebih kepada penampilan kesenian anak Nagari yang harus didukung supaya tetap dikenal dan lestari. (BNU)
Discussion about this post