Limapuluh Kota – Wakil Bupati Limapuluh Kota Rizki Kurniawan Nakasri lakukan kunjungan ke Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX pada Jumat – Sabtu (17-18 September 2021 ). Kunjungan tersebut merupakan merupakan observasi dan untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi kawasan ekonomi baru.
“Kita sudah lihat sendiri kawasan ini, orientasi kita adalah hamparan ini menjadi kawasan ekonomi baru dengan proporsi yang baik,” sebut Wabup.
Dikatakan Wabup, infrastruktur tidak memadai menjadi persoalan utama. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi kepada pihak terkait untuk pembenahan infrastruktur Nagari Galugua secara khusus dan wilayah Kabupaten Limapuluh Kota lainnya secara umum.
Jalan sudah mulai pelebaran serta dipadatkan, setelah Wabup RKN dengan Wagub Sumbar Audy Junaldi Berkunjung kedaerah Galugua Maret 2021 kemaren.
“Optimisme kita bersama untuk menyamaratakan kesejahteraan masyarakat. Wilayah terisolir menjadi prioritas pembangunan infrastruktur, khususnya jalan sebagai akses pergerakan ekonomi,” kata Wabup.
Dijelaskannya, menjadikan Kapur IX menjadi kawasan ekonomi baru dengan cara mengintegrasikan pertanian, perikanan, pertenakan dan pariwisata perlu sinergitas kuat dengan pemerintah provinsi dan pusat. Hal itu guna memprioritaskan pembangunan infrastruktur Nagari Galugua. Sebagai wilayah penopang ekonomi dari sebaran lahan dan produksi Gambir di Kabupaten Limapuluh Kota, Kecamatan Kapur IX sudah harus memiliki akses jalan yang memadai.
“Perlu sinergitas yang kuat untuk pembenahan infrastrukturnya. Ini kawasan hamparan perkebunan Gambir yang sangat luar biasa, bahkan dari luas wilayah Kapur IX masih banyak potensi lain yang dapat digerakan di kawasan ini,” jelasnya.
Ditambahkan Wabup, Melalui ketersediaan infrastruktur wilayah dan kawasan, hasil produksi pelaku usaha di dalamnya diprediksikan akan mampu memberikan kontribusi baik terhadap perekonomian masyarakat itu sendiri. Selain itu akan menarik dan menghadirkan investasi sekaligus serapan tenaga kerja di wilayah itu sendiri.
“Potensi lainya yakni peluang investasi dan serapan tenaga kerja. Ini langkah dan butuh dukungan kita bersama masyarakat Limapuluh Kota yang di ranah maupun di rantau, agar setiap penggarapan sektor potensial yang yang dilakukan pemerintah daerah dapat terealisasi dan berjalan dengan baik.”
Lebih lanjut Rizki Kurniawan menyampaikan bahwa karena keterbatasan anggaran di Pemerintahan Kabupaten Limapuluhkota, terutama tentang infrastruktur jalan. sebab jalan tersebut merupakan jalan Propinsi yang akan menghubungkan Kabupaten Limapuluhkota (jorong Koto Tangah )dengan Kabupaten Pasaman ( Nagari Muaro Batang Lolo Kecamatan Rao Mapat Tunggul ), serta berbatasan langsung dengan Provinsi Riau di daerah Jorong Tanjuang Jajaran.
Dalam hal tersebutlah, maka Pemkab Limapuluhkota sedang membikin Film tentang adat, budaya serta wisata yang ada di Nagari tersebut, Sehingga dengan membikin film tentang Nagari Galugua yang sesuai fengan data/ dokumen tersebut, maka Nagari Galugua tersebut akan dapat perhatian lebih khusus lagi dari perintahan Propinsi Sumatera Barat dan Pusat, ujar Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri.
Produser rumah gambar production house Azwar yang dijumpai media dilokasi pembuatan film tentang berbagai potensi budaya,adat dan sebahagian tempat wisata yang ada di Nagari Paling ujung di Kabupaten Limapuluhkota.
Disampaikan oleh Azwar bahwa Nagari Galugua banyak memiliki objek wisata yang perlu dikembangkan serta diekspos keluar, seperti objek wisata Langkuik Kolam (Ngalau Kalam [Gelap]) yang panjangnya lebih kurang 1 km dan bercabang ngalaunya, serta dibawah tersebut ada mengalir sungai yang mengalir, itu menambah keasrian serta kenyamanan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke sana.
Wisata Air Terjun Puti yang berada dialiran Batang Kampar yang berada di Jorong Galugua yang mempunyai cerita tentang pemandian anak raja tersebut terdiri dari 6 tingkat. Dan tentang pemandian anak raja tersebut ceritanya masih ada sampai sekarang, bagaimana tentang pemandian air terjun puti tersebut.
Wisata arung jeram yang airnya deras serta mempunyai batu yang eksotis disepanjang Batang Kampar daerah Jorong Galugua.
Dan tak kalah menariknya adalah adat, budaya serta agama saling terkait, yaitu sebelum nemasuki bulan Ramadhan datang, adat/ budaya setempat mengadakan potang balimau serta setelah hari Rayanya, maka keponakan pergi manjalang (menemui mamak/paman dengan membawa oleh2 tangan ada didalam talam).
Disampaikan juga oleh Azwar kesenian disana juga banyak, diantaranya ada : Alu katontong,arak-arakan Nagari, silat serta kesenian lainnya.
Sekneg Wali Nagari Galugua Eri Susanto didampingi Kepala Jorong Galugua Samsijar, Ketua Bamus Randika ketika dikonfirmasi media menyampaikan bahwa Nagarinya memiliki potensi wisata, adat/budaya, kesenian, serta memiliki lahan pertanian yang luas berkisar 26rb ha yang belum dikelola seluruhnya.
Kendala yang sangat prinsip didaerahnya adalah infrastruktur jalan yang tidak memadai kedaerahnya, Dalam kesempatan itu dia mengucapkan terimakasih kepada Wakil Bupati Limapuluhkota Rizki Kurniawan Nakasri yang telah 4 kali kedaerahnya dalam kurun waktu 7 bulan dilantik sebagai Wabup Limapuluhkota berpasangan dengan Bupati Safaruddin Dt. Bandaron Rajo.
Apalagi Wabup Rizki Kurniawan Nakasri menggandeng produsen film untuk mempublikasikan potensi daerah serta kendala yang utama yaitu jalan tidak memadai untuk akses kenagarinya.
Mudah2an dengan adanya perhatian dari Pemkab Limapuluhkota dengan menggandeng produsen tentang keadaan daerahnya, maka pemerintah Provinsi dan pusat lebih memperhatikan potensi serta jalan untuk dibangun memadai, sehingga daerah terlepas dari belenggu keterisolasian, ujar Eri Susanto. (bbz)
Discussion about this post