Kota Pariaman — Mujur berkepanjangan, malang sekejap mata. Barangkali diksi itulah yang menimpa dua orang kaum Hawa warga Kota Pariaman, yang sama sama mengalami pembengkakan pada payudara sebelah kanan, dan berasal dari desa yang sama pula.
Peristiwa nahas yang tidak diinginkan datangnya itu, dialami oleh Adinda Puspa Sari (17 tahun) calon mahasiswi Politeknik Payakumbuh, dan juga Bunga (nama disamarkan), seorang ASN Kota Pariaman (45 tahun) berprofesi sebagai guru, dalam kurun waktu yang berbeda.
Pembengkakan payudara yang dialami dua orang warga Desa Bato, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman tersebut diduga kuat terjadi usai keduanya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama dan ke dua.
Memang untuk diketahui sebelumnya, Pemko Pariaman melalui Walikota Genius Umar belakangan gencar menginstruksikan agar seluruh warga Kota Pariaman melakukan vaksinasi Covid-19 yang sudah digagas oleh pemerintah pusat. Gunanya, bertujuan meningkatkan herd imunity atau kekebalan komunal di Kota Pariaman. Namun agaknya hal itu tidak berlaku untuk Dinda dan Bunga.
Benar saja, saat ini keadaan Dinda dan Bunga yang berhasil ditemui media dan tim Aspila di kediamannya, Desa Bato, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, pada Selasa sore (24/8), masih terbaring lemas akibat peradangan di bagian payudara sebelah kanan mereka, diduga usai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Dari penuturan yang disampaikan Dinda menyebutkan, pembengkakan payudara yang dialami terjadi tiba-tiba, selang beberapa jam dirinya diberikan suntikan vaksinasi Covid-19. Ia terpaksa melakukan vaksin dikarenakan otoritas kampus tempat dirinya akan menimba ilmu, mengharuskan calon civitas akademika untuk divaksin sebagai syarat untuk jadi mahasiswa baru.
Dinda yang ditemani kedua orangtuanya: Marleni (ibu) dan Azwarlis (ayah) itu, menceritakan peradangan yang menggerogoti bagian payudara sebelah kanan dialaminya itu terasa, ketika dirinya saat beristirahat sekira pukul 2 siang usai menerima vaksin Covid-19 tahap pertama jam 11.30 wib, saat itu Sabtu (21/8) di Kampung Baru Padusunan.
“Saya terbangun dari tidur siang, dua jam setelah divaksin, karena tidak tahan dengan rasa sakit di dada sebelah kanan. Seketika itu juga terjadi pembengkakan, rasanya keras dan menggembung,” sebut Dinda pada media, Selasa (24/8).
Selain Dinda, peradangan payudara usai divaksin juga dialami oleh Bunga. Bedanya, Bunga mengalami gejala peradangan di bagian dada sebelah kanan usai menerima vaksinasi tahap ke dua.
Guru ASN beranak dua ini mengisahkan, gejala ketidakcocokan terhadap vaksin sudah dirasakannya sewaktu suntikan vaksin tahap pertama.
Gejala ketidaknormalan tersebut terjadi sesaat dirinya dalam masa menstruasi. “Vaksin pertama itu di Dinas Pendidikan. Padahal saya sudah mencoba menceritakan riwayat penyakit bawaan yang saya alami ke petugas, tapi petugas bilang tidak masalah,” terangnya.
Alhasil, saat masa menstruasi tiba usai divaksin tahap pertama, rasa gatal yang tidak biasa menyerang dirinya. Padahal dulu, katanya, dirinya juga pernah menerima suntikan vaksin setelah melahirkan anak pertama sekitar 14 tahun yang lalu.
“Jadi waktu itu 14 tahun lalu saat saya melahirkan anak pertama, saya pernah disuntik vaksin oleh Bidan Desa, di situ terjadi pembengkakan di payudara,” kenangnya.
Selain itu, terangnya kembali, sewaktu kecil dirinya juga pernah alergi terhadap jarum suntik. Hal itu diperparah dengan penyakit kuning yang didiagnosanya.
“Semuanya sudah saya jelaskan ke petugas vaksin waktu tahap pertama. Tapi ya, sudahlah. Karena ASN saya patuh dengan arahan makanya saya pasrah dan melanjutkan vaksinasi tahap 2. Akhirnya ya, beginilah. Payudara sebelah kanan bengkak, saya rutin lakukan kontrol ke dokter dan sudah dioperasi, sampai sekarang masih mengeluarkan cairan,” tukuknya.
Dia menjelaskan, akibat vaksinasi tahap 2 yang sudah dilakukan sesuai jadwal pada tanggal 22 April 2021 lalu, terjadi pembusukan di payudara sehingga harus dilakukan operasi. “Kata medis, ya itu. Karena tubuh saya tidak bisa menerima vaksin. Sekarang daging yang busuk di bagian payudara sudah dikeluarkan. Cuma masih mengeluarkan cairan sampai sekarang,” terangnya menjelaskan Selasa sore (24/8) di kediamannya. (Idm)
Discussion about this post