Padang, Ri-Pengabdian masyarakat sejatinya adalah hilirisasi dari hasil penelitian di perguruan tinggi. Fenomena yang terjadi dan berkembang di lingkungan sekitar menjadi inspirasi bagi para cendikiawan untuk menelusuri lebih lanjut. Ibarat filosofi Universitas Negeri Padang “Alam Takambang Jadi Guru”.
Persoalan mengenai sampah selalu menjadi masalah yang tiada henti untuk dibahas. Di dalam Sustainable Development Goals (SDGs) persoalan sampah termasuk komponen yang harus diselesaikan segera. SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Permasalahan sampah dapat diatasi jika setiap individu dapat berkomitmen bersama terutama dalam mencapai tujuan ke-12 SDGs konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Siska Alicia Farma, S.Pd., M.Biomed, salah satu staf pengajar di Departemen Biologi FMIPA UNP telah membawa sebuah cara pengelolaan sisa konsumsi kita masyarakat kampus sehari- hari yaitu sisa sayur dan buah agar menjadi lebih bertanggung jawab menjadi sebuah cairan yang disebut ecoenzyme. Kebaikan ecoenzyme ini disusun dalam bentuk unit usaha intelektual kampus dengan nama ecoby.id. Ecoenzyme biologi merupakan unit produksi, pelatihan, pengabdian dan penelitian ecoenzyme yang ada di Departemen Biologi. Ecoby.id hasil program PPUPIK Pusat Produksi Ecoenzyme Berbasis Limbah Buah Dan Sayur Dalam Rangka Meningkatakan Ketahanan Kesehatan Dan Lingkungan yang didanai pada tahun 2020 lalu.
Dalam sesi wawancara yang dilakukan, Siska menjelaskan bahwa, “Ecoenzyme dikembangkan pertama kali oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an dan kemudian diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia,”terangnya.
Siska menambahkan bahwa “Ecoenzyme dibawa oleh murid Dr. Rosukon ke Indonesia dan berkembang menjadi berbagai komunitas ecoenzyme di tengah masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Produk hasil ecoenzyme ini sangat unik, kandungan dan kemampuan ecoenzyme ini akan berbeda satu sama lain, tidak selalu semua ecoenzyme memiliki kemampuan antibakteri. Proses yang terjadi dalam pembuatan ecoenzyme merupakan proses fermentasi dari kulit buah dan sisa sayur yang masih mengandung sejumlah metabolit sekunder, sumber karbon yang digunakan berasal dari gula yang ditambahkan sesuai dengan formula 10:3:1, fermentasi berlangsung paling sedikit 90 hari. Aplikasi penggunaan ecoenzyme sangat banyak namun satu persatu perlu pembuktian secara ilmiah, agar penggunaan menjadi lebih terstandarisasi.”
Ditemui dikantornya Dr. Dwi Hilda Putri, M.Biomed. Ketua Departemen Biologi menyampaikan bahwa, “Topik Ecoenzyme telah dijadikan salah satu topik riset bersama di Departemen Biologi. Pada wisuda periode Maret, Juni dan September 2022 dari sampah sayur dan buah ini, telah berhasil meluluskan 25 orang mahasiswa dengan membawa judul ecoenzyme. Ecoenzyme dikaji dari aspek biokimia oleh Siska Alicia Farma, M.Biomed, mikrobiologi oleh Dezi Handayani, M.Si dan saya, fisiologi tanaman oleh Prof. Dr. Azwir Anhar, M.Si, dan hidroponik oleh Resti Fevria, M.P dan Dr. Violita, M.Si. Pada bidang pendidikan staf kami Dr. Muhyiatul Fadilah, S.Si., M.Pd. dan Ganda Hijrah Selaras, juga telah berhasil mengembangkan media dan model pembelajaran praktikum berbasis Project Based Learning Ecoenzyme bagi siswa SMA dan Mahasiswa.”
Dengan tingginya ketertarikan Dosen-Dosen di Departemen Biologi terhadap ecoenzyme maka Departemen Biologi bersama Dosen Sosiologi mendirikan Pusat Riset Pengelolaan Limbah yang diberi nama Center of Research on Recycling and Organic Waste Management (CRROWM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Azwir Anhar, M.Si. Ketua CRROWM yang akrab disapa Prof. Ing ini menjelaskan bahwa “Pada tahun pertama, CRROWM berfokus pada penelitian ecoenzyme dan telah memperoleh hibah penguatan pusat riset. Produk ecoenzyme yang diteliti merupakan bentuk evaluasi dari berkembangnya berbagai komunitas ecoenzyme di Indonesia, khususnya kota Padang, sehingga penelitian tidak hanya mengkaji aspek biologi namun juga sosiologi lingkungannya. Hal ini karena persoalan sampah adalah tentang perilaku dan gaya hidup yg harus diatasi bersama”.
Sejak mengenal ecoenzyme pada awal 2020 lalu, sejumlah kegiatan pengabdian yang telah dilakukan oleh Tim Dosen Biologi setiap tahunnya, antara lain: 1) PPUPIK Pusat Produksi Ecoenzyme Berbasis Limbah Buah Dan Sayur Dalam Rangka Meningkatakan Ketahanan Kesehatan Dan Lingkungan, 2) Penerapan Bioteknologi Ecoenzyme sebagai Manajemen Limbah Organik Pengembangan Desa Wisata Danau Talang Kabupaten Solok, 3) Ecoenzyme sebagai Pendidikan Mitigasi Bencana Berbasis Traditional Ecological Knowledge (TEK) dan Social Capital (SC) Bagi Masyarakat Kampung Baru Korong Nan Ampek Kecamatan Koto Xi Tarusan Pesisir Selatan, 4) Pusat Produksi Ecoenzyme Berbasis Limbah Buah dan Sayur Dalam Rangka Meningkatakan Ketahanan Kesehatan Dan Lingkungan, dan 5) Program Nagari Binaan “Nagari Tematik Ecoenzyme” Pendampingan Nagari Tanjung Balik Kabupaten Solok dalam rangka mencapai Pilot Project Keluarga Sehat Tangguh Bencana Bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Melalui program nagari binaan ini juga tim pengabdi juga telah berhasil mendirikan bank sampah di Nagari Tanjung Balik. Bank sampah yang diberi nama Ka Saro ini telah menerima 112 orang nasabah dari ke lima jorong. Dalam agenda tim pengabdian peresmian bank sampah ka saro akan dilangsungkan pada awal november nanti. Dan pada tahun kedua pengabdian nanti tim pengabdi mengharapkan semua lapisan masyarakat di nagari ini telah mengolah sampah organiknya menjadi ecoenzyme dan menabung di bank sampah secara rutin sehingga tercapailah tujuan menjadi Nagari Tematik Ecoenzyme.
Selain dosen-dosennya, aktivitas mahasiswa biologi pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Departemen Biologi UNP dengan tema COVID-19 bersama Ecoby ecoenzyme dengan mengadakan penyuluhan pembuatan Ecoenzyme sebagai desinfektan, ini merupakan salah program kerja KKN Tematik Biologi awal tahun 2022, di MDTA Al-Huda Jorong Baruah, Kanagarian Padang Tarok, Kec. Baso, Kabupaten Agam. Selain menggangdeng Tim KKN Tematik Biologi, Ecoenzyme biologi kembali mengharumkan nama UNP dengan lulusnya pendanaan 1 Tim Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM- PM) tahun 2022 yang dibimbing oleh Siska Alicia Farma, M.Biomed. Tim PKM Youth Eco, laksanakan program Pemberdayaan Karang Taruna menuju Pertanian Organik Berkelanjutan melalui pemanfaatan Ecoenzyme di Nagari Talang Babungo. Karang Taruna telah dilatih membuat ecoenzyme dengan memanfaatkan sisa sayuran dan buah yang ada disekitar lahan pertanian, mulai dari tomat, lobak, sawi, pepaya dan pisang. Pemerintahan nagari mentindaklanjuti kegiatan PKM ini dengan membentuk Unit usaha baru BUMNag yaitu Sentra Organik yang akan memproduksi ecoenzyme serta pupuk organik lainnya dengan memberdayakan Pemuda Pemudi Karang Taruna sebagai Pengurus Unit ini kedepan. Sehingga pemuda pemudi karang taruna memiliki keterampilan baru yang dapat mendukung ekonomi mereka nanti.
Ecoenzyme Biologi (Ecoby.id) juga digandeng oleh Yayasan Alam Hijau Lestari (Akar Pohon) yang berkantor di Jakarta Selatan dalam sosialisasi cara pengelolaan
sampah rumah tangga dalam program Gumanti Bersih 2022 di Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, yang dihadiri oleh Camat, Wali Nagari, Kepala Jorong, Ibu PKK, Kepala Sekolah, Mahasiswa KKN UNP serta masyarakat umum. Kegiatan ini diawali dengan workshop bersama narasumber dan masyarakat mengenai pengelolaan sampah dan bank sampah yang disampaikan oleh Kepala UPTD Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Ir. Vianti Sami, M.Si., topik Ecoenzyme yang disampaikan oleh founder Ecoby.id, Siska Alicia Farma, M.Biomed yang sekaligus juga sekretaris Pusat Riset CRROWM UNP. Terakhir diskusi mengenai kebijakan Nagari tentang pengelolaan sampah disampaikan oleh Bapak Wali Nagari Hafizur Rahman.
Pada 27/7 lalu, Siska yang juga sekretaris CRROWM juga diminta oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat untuk menjadi narasumber ecoenzyme pada pelatihan untuk pengelola daerah wisata di Pesisir Selatan. Dengan membawa nama besar Ecoby.id, Siska juga menjadi narasumber untuk program pengabdian dosen-dosen UNP lainnya diantaranya Pelatihan Pembuatan Ecoenzyme sebagai Alternatif Disinfektan Alami Di Masa Pandemi Covid-19 bagi Kelompok Majelis Taklim Al-Mukmin Kelurahan Lambung Bukit, Pengelolaan Sampah Menjadi Bernilai Ekonomi Di Jorong Tabek Talang Babungo Kabupaten Solok, dan Program Pengembangan dan Program Nagari Binaan Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK melalui Aplikasi Kimia Terapan Berbasis Ramah Lingkungan dan Zero Waste untuk Menyongsong Ekowisata Di Kelurahan Teluk Kabung Tengah Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang.”
UNP telah bergabung menjadi kampus anggota UI Green Metric Ranking Network (UIGWURN). Sistem ini menilai aspek lingkungan kampus hijau dan sehat dengan kriteria penataan dan infrastruktur kampus,
UIGWURN sendiri membentuk tim khusus ecoenzyme yang mendukung kolaborasi riset, pengabdian dan pelatihan. Siska Alicia Farma, M.Biomed adalah utusan UNP untuk menjadi bagian Tim Ecoenzyme UIGWURN dengan 12 kampus lainnya se-Indonesia. Beberapa seminar dan training of trainer (ToT) dari Aceh hingga Manado telah diangkatkan oleh tim ecoenzyme dimana Siska sebagai salah satu keynote speaker dalam ToT. Siska menyampaikan bahwa “kegiatan ini bertujuan untuk menularkan kebaikan ecoenzyme ke semua kampus anggota UI green metric, jika digunakan untuk pembersih lantai saja ecoenzyme mampu menghemat ratusan juta rupiah untuk lantai kantor dan gedung kuliah untuk lokasi kampus pusat UNP”.
Minggu 25 September lalu, untuk mendukung penilaian UNP di sistem UIGM, Pusat Riset CRROWM bersama Departemen Biologi melaksanakan Seminar dan Pelatihan Pengelolaan Sampah serta Launching Bank Sampah ADIPOSA UNP. Bank ADIPOSA hadir sebagai wujud nyata kepedulian sivitas akademika UNP terhadap pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Dipimpin oleh seorang Direktur M. Afif Taufiq Bank Sampah Adiposa memiliki kepanjangan “Aksi dan investasi pengelolaan sampah”. Bank sampah Adiposa diresmikan oleh Dr. Yulkifli, M.Si, Dekan FMIPA UNP dan dihadiri oleh Prof. Dr. Indang Dewata, M. Si., ketua TIM UNP-UI Green Metric, Ir. Siti Aisyah, M.Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Yulfitra, S.E. PT. Pegadaian (Persero), dan Mina Dewi Sukmawati, S.Pd. Direktur Bank Sampah Pancadaya. Perjanjian Kerjasama juga telah ditandatangani antara Departemen Biologi FMIPA UNP dengan Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat, PT. Pegadaian (Persero) dan Bank Sampah Pancadaya. Dengan semangatnya Ketua Departemen Biologi menutup kegiatan dengan sebuah jargon, “Bank sampah Adiposa bukan bank sampah pertama yang ada dikampus, tapi Bank Sampah ADIPOSA itu yang terbaik”.
penggunaan energi dan perubahan iklim, limbah, air,
transportasi dan pendidikan lingkungan. Tim penyusun kriteria ranking UIGWURN untuk UNP diketuai oleh Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si., dimana prestasi UNP dari tahun ke tahun terus meningkat namun belum masuk ke peringkat 10 besar. Hal ini menjadi tugas baru bagi UNP untuk bersinergi bersama mencapai target sesuai kriteria sistem perankingan.
Tim Ecoenzyme dan Bank Sampah ADIPOSA Departemen Biologi Dr. Dwi Hilda Putri, M.Biomed., Prof. Dr. Azwir Anhar, M.Si., Siska Alicia Farma, S.Pd., M.Biomed, Irma Leilani Eka Putri, M.Si., Dezi Handayani, M.Si., Drs. Mades Fifiendy, M.Biomed., Dr. Linda Advinda., M.Si., Dr. Muhyiatul Fadilah, S.Si., M.Pd., Dr. Violita, M.Si., Ganda Hijrah Selaras, M.Pd., Drs. Ristiono, M.Pd., Resti Fevria, S.TP., M.P., dan Reki Kardiman, Ph.D. Humas
Discussion about this post