Lubuk Basung, RI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat bakal mengalihkan usaha petani budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) Danau Maninjau ke nelayan tangkap dalam mengurangi pencemaran air danau vulkanik itu.
“Peralihan ekonomi petani itu merupakan program pemerintah pusat dalam mengurangi ketergantungan ke Danau Maninjau,” kata Sekretaris Daerah Agam, Martias Wanto saat silaturahmi dengan wartawan di aula utama kantor Bupati Agam, Kamis.
Untuk mendukung program itu, tambahnya pemerintah bakal menebar bibit ikan nila sekitar jutaan ekor.
Bibit ikan yang ditebar itu bisa berkembang biak dan menjadi sumber mata pencarian nelayan di Kecamatan Tanjungraya.
“Hasil tangkapan ikan itu bisa dijual di pasar tradisional di daerah itu,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan bantuan alat tangkap dan mesin tempel bagi nelayan dalam mendukung usaha mereka.
Selain itu, membantu usaha lain bagi petani keramba jaring apung, agar mereka tidak tergantung dengan Danau Maninjau.
“Kita melakukan sosialisasi agar program itu berjalan dengan baik untuk repitalisasi Danau Maninjau,” katanya.
Ia mengakui, sejumlah menteri dan lembaga terkait telah melakukan pertemuan dalam membahas penanganan danau, karena Danau Maninjau menjadi prioritas dalam penanganan oleh pemerintah pusat.
Ini merupakan peluang bagi Agam, karena dana untuk penanganan pencemaran danau itu dari sisa pakan cukup besar sekitar Rp230 miliar dan belum termasuk peralihan ekonomi petani.
Pemerintah pusat sangat serius dalam penanganan ini dan kalau diandalkan dana APBD tidak mungkin di lakukan.
“Saya minta dukungan kepada wartawan untuk bisa mensosialisasikan program itu kepada masyarakat, agar berjalan dengan baik,” katanya. Daji
Discussion about this post