Padang, Ri— Selama lima hari sejak tanggal 13 – 17 Oktober 2022, UNP menjadi tuan rumah kegiatan pengembangan mata kuliah elektif untuk PPG Model Baru yag dilaksanaan di Hotel UNP & Convention. Kegiatan yang menjadi salah satu agenda dalam Program Revitalisasi LPTK Tahun 2022 tersebut diikuti oleh 116 orang dosen dari 8 LPTK di Sumatra. Peserta dari Sumatra Barat berasal dari UNP, UNES Padang, UBH dan Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat. Sedangkan peserta dari Provinsi Riau berasal dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dan Universitas Lancang Kuning. Universitas Riau Kepulauan yang terletak di Kota Batam Provinsi Riau Kepulauan juga hadir dalam kegiatan ini bersama wakil dari Aceh yaitu Universitas Almuslim.
Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph. D yang diwakili oleh Wakil Rektor 4 Prof. Dr. Yasri, MS dalam sambutannya pada acara pembukaan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah antusias memenuhi undangan dari UNP sebagai tuan rumah sekaligus menegaskan bahwa UNP terbuka untuk bekerja sama lebih erat dalam berbagai hal dengan anggota konsorsium untuk maju bersama khususnya sebagai penyelenggara PPG ke depan. Ketua Tim Task Force Revitalisasi LPTK UNP yang juga Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran, LP3S UNP Dr. Nofrion, M. Pd menyampaikan bahwa mata kuliah elektif yang digagas oleh UNP yaitu Lesson Study for Learning Community/LSLC. LSLC terbukti telah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalitas pendidik di berbagai negara maju di dunia seperti Jepang, Hong Kong, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Singapore, Malaysia, Vietnam dan Australia. UNP sebagai ketua konsorsium mengundang Narasumber yaitu Pakar LSLC Indonesia yang juga Direktur Pendidikan, UPI Bandung yaitu Dr. rer. nat. Asep Supriatna, M. Si. Luaran kegiatan ini adalah RPS, RTM, Instrumen Asesmen, Bahan Ajar, Media dan Sumber Belajar LSLC sebagai mata kuliah elektif nantinya dalam PPG Model Baru.
Selain topik LSLC, agenda pelatihan bagi dosen PPG dari 8 LPTK ini juga menghadirkan Dr. Wagiran, M. Pd dari Universitas Negeri Yogyakarta yang membekali peserta dengan Paradigma Baru Pembelajaran dan Kurikulum Merdeka. Dosen sebagai pendidik calon-calon guru harus memiliki wawasan dan pemahaman yang komprehensif tentang perkembangan kurikulum di Indonesia. (DS/Humas UNP)
Discussion about this post