Padang—Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Dr. H. Firdaus M, Ag, mengakui telah mendapatkan tanah dari Pemda Padang Pariaman di Tarok City Nagari Kepala Hilalang Kecamatan 2×11 Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman, seluas 55 hektar pada tahun 2018 lalu.
Hal itu disampaikan Firdaus dalam suatu percakapan khusus di ruang kerjanya, Kampus II Lubuk Lintah, Selasa (14/7/2020) didampingi Kabag Kerjasama dan Kelembagaan Drs. Mardius, M. MM dan Kasubag Humas dan Informasi H. Getri Ardenis, MA.
Dikatakan Firdaus, sejak surat penunjukan diterima dari Bupati Ali Mukhni, memang belum sempat mengurus sertifikat tanahnya ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Padang Pariaman, disebabkan kesibukan pembangunan kampus III UIN di Sungai Bangek Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
“Alhamdulillah, kini di Sungai Bangek sudah beroperasional dua fakultas dengan jumlah mahasiswa 3000 orang,” ujar Firdaus yang diamini Mardius dan Getri.
Lebih jauh disampaikan, bukan UIN tidak ingin dengan lokasi di Tarok City, Kabupaten Padang Pariaman untuk kampus III. Akan tetapi karena sedang fokus dengan kampus III Sungai Bangek dan takut terjadi, “Bak seperti isitilah ‘saikua capang saikua capeh, awak juo yang rugi’. Artinya, gara-gara mengejar yang belum jelas, ‘punai di tangan balapehan’. Makanya kita lihat skala prioritas dulu,” tukuk Firdaus.
Pada sisi lain, dituturkan Firdaus kini UIN Imam Bonjol Padang sudah mempunyai 7 fakultas dan dua fakultas baru belajar di kampus III Sungai Bangek Kecamatan Koto Tangah yaitu Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan Fakultas Sains dan Teknologi dengan dua prodi mate matika dan ilmu informasi.
Ditambahkan Mardius, di Tarok City Kabupaten Padang Pariaman, sudah diperuntuk tanah untuk UIN oleh Bupati Ali Mukhni 55 hektar. “Kemudian UIN berharap dijadikan 66 hektar disesuaikan dengan tahun berdirinya IAIN Ib Padang yaitu pada thun 1966,” ucap Mardius yang dibenarkan Getri.
Menurut Firdaus l terkait dengan lokasi Tarok City Kabupaten Padang Pariaman, apabila telah dibangun perguruan tinggi di lokasi itu, pasti akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kampus tersebut.
Buktinya, di Sungai Bangek kini ada mahasiswa 3000 orang, kalau kita nilai kecil saja mahasiswa belanja di situ mungkin Rp. 10 ribu rupiah/orang x 3000 = Rp 30 juta rupiah. Belum lagi sewa kos. Bahkan di Sungai Bangek lebih tinggi lagi sewa kos mahasiswa dari Lubuk Lintah.
“Sungai Bangek sewa kos mahasiswa Rp. 300 ribu rupiah/kepala/bulan. Sedangkan di Lubuk Lintah, hanya Rp. 200 ribu rupiah/kepala,” tukas Firdaus sambil tersenyum santai.
Firdaus berharap dalam proses penerbitan sertifikat tanah di Tarok City Kabupaten Paadang Pariaman, BPN Padang Pariaman, transparan dan jangan ada yang ditutupi. Selain itu Firdaus juga minta ada mediasi dari Pemda Padang Pariaman dengan BPN dan menghadirkan pihak Kejaksaan, Kapolres dan pihak terkait lainnya. (aa)
Discussion about this post