Pesisir Selatan – Sampah kantong plastik, kardus, kertas, papan, sisa makanan, hingga peralatan rumah tangga seperti ember berukuran besar terlihat menumpuk dan berserakan di samping jalan belakang Pasar Surantih, Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).
Pantauan reportaseinvestigasi.com di lokasi pada Rabu (3/6/2020) pagi, sampah tersebut menumpuk di salah satu sisi jalan.
Tumpukan sampah yang berserakan itu memanjang hingga lebih dari 15 meter dan sebagian meluber ke jalan.
Sampah tersebut mengeluarkan bau yang tak sedap. Sebagian pengendara motor dan pesepeda menutup hidung mereka dengan tangan.
Yudit warga Nagari Surantih, mengatakan, sampah yang berada di Jalan belakang pasar Surantih itu sudah menumpuk beberapa hari dan belum diangkut oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dia juga mengeluh meski sampah terbungkus rapi di dalam kantong plastik, bau busuk tersebut masih dapat dihirup.
“Sampah sudah beberapa hari ini belum dibersihkan petugas. Bau busuknya minta ampun. Kalau bau itu tersapu oleh angin, warga yang berada 40 meter lebih dari tumpukan sampah bisa menghirupnya,” katanya Yudit kepada reportaseinvestigasi.com, Rabu (3/6/2020).
Belum lagi, lanjut Yudit, apalagi musim hujan tiba. Bau sampah akan lebih menyengat. Selain itu, bau busuk itu dapat mengundang lalat.
“Banyak lalat berterbangan kalau musim hujan. Saya membuka warung tak jauh dari tumpakan sampah. Pastinya menganggu pelanggan saya,” jelasnya.
Menurut Yudit, sampah itu dibuang oleh pedagang dan warga Surantih yang melintas di jalan belakang Pasar Surantih tersebut.
“Yang membuang sepertinya warga dan pedagang. Saya pernah melihat ada pedagang yang membuang sampah di situ. Pembuangan sampah biasanya dilakukan pada pagi dan sore menjelang Maghrib,” terangnya.
Senada dengan hal itu, warga lainnya yazeed mengaku acap kali melintas di Jalan belakang pasar surantih tersebut, ia harus menutup hidungnya karena bau busuk yang dikeluarkan sampah.
“Baunya mengganggu sekali. Tak nyaman kalau melintas di jalan tersebut,” ungkapnya.
Yazed merasa heran dengan sikap warga yang kurang peduli akan kebersihan lingkungan. Mereka tak hanya membuang sampah di samping jalan, melainkan juga di sungai.
“Pelaku pembuangan sampah tak memperdulikan kelestarian lingkungan. Ada bekas pembakaran sampah juga di rerumputan. Bisa memicu kebakaran. sungai yang mengalir di jalan tersebut tak jarang juga tercemari sampah,” ucapnya.
Ia berharap supaya petugas DLH segera membersihkan sampah tersebut dan memberikan sosialisasi kepada warga. “Dengan begitu semoga saja warga segera sadar akan kebersihan lingkungan,” tegasnya. (Robi)
Discussion about this post