Painan — Tradisi “Balimau Paga” yang merupakan khas di Nagari Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, berlangsung semarak diikuti oleh anak nagari dan disaksikan oleh ribuan wisatawan di Pantai Carocok, Painan, Selasa (21/3/2023).
Acara yang rutin untuk menyambut bulan suci Ramadhan ini, diselenggarakan oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN), diikuti oleh seluruh Ninik Mamak, Imam Khatib, Bundo Kanduang, pemuda dan sejumlah perantau yang sengaja pulang kampung.
Tampak hadir Bupati Pesisir Selatan yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekobang Wendi, SH.MH., Ketua KAN Painan Drs. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, Wakapolres Pesisir Selatan, Forkopimda, Camat IV Jurai, Wali Nagari se-Painan dan Ustadz Drs. H. Syafwan Diran.
Prosesi “Balimau Paga” ini diawali dengan arak-arakan dari pelabuhan TPI hingga kawasan wisata Pantai Carocok. Arakan terdiri dari Ninik Mamak bersama Bundo Kanduang yang membawa baki berisi air limau dan bunga rampai. Kemudian diikuti pemuda nagari yang mengiringi dengan tambur bertalu-talu.
Puncak acara “Balimau Paga” adalah tausyiah dan balimau. Prosesi balimau adalah mengoleskan air limau dan bunga rampai beberapa ke kepala dan kening sebagai simbol mensucikan diri menjelang masuk bulan puasa Ramadhan.
“Jadi acara ‘Balimau Paga’ bukan kegiatan mandi-mandi tetapi simbol mensucikan diri memasuki bulan Ramadhan dengan cara bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan,” kata Ketua KAN Painan Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah.
Menurut mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan ini, Balimau Paga sudah turun temurun dilaksanakan di Nagari Painan. Inilah kesempatan bertemu langsung Ninik Mamak dengan seluruh kemenakan untuk saling bermaafan. Juga antar anak dan kemenakan, terutama yang baru pulang dari rantau.
“Tradisi Balimau Paga ini juga dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menyaksikan acara langka ini. Banyak yang sengaja datang untuk menyaksikan dari Padang, Solok dan Bengkulu. Tentunya ini akan memberikan dampak ekonomi kepada para pedagang masyarakat Nagari Painan,” kata Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah, yang juga Ketua LKAAM Kabupaten Pesisir Selatan.
Ustadz Drs. H. Syafwan Diran dalam tausiyahnya mengingatkan kemuliaan bulan Ramadhan dan manfaatkan semaksimalnya untuk beribadah. “Meskipun setan dibelenggu selama Ramadhan, maka kita jangan sekali-kali mendekatkan diri pada perbuatan maksiat dan kemungkaran yang tentunya akan memudahkan setan menjerat kita,” kata Syafwan Diran. (*)
Discussion about this post