Bukittinggi — Sebagai pelanjut kegiatan yang sudah terhenti selama satu dasawarsa, Panitia Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (Pedati) XII/2022, tetap tidak lupa terhadap para pelahir kegiatan yang dulu dinilai berjasa.
Ketua Umum Pedati XII/2022, Drs. Martias Wanto, MM., Dt. Maruhun ketika menjelaskan tentang persiapan maupun pelaksanaan Pedati, untuk kali telah melakukan sejumlah penelaahan program yang perlu dilaksanakan kali ini.
Selain melahirkan program baru berupa dzikir menjelang penutupan 31 Desember mendatang, tambah Martias juga menyebutkan, panitia ajan memberikan piagam penghargaan kepada pencetus dan yang telah melahirkan ivent yang sangat positif ini.
Menurut Martias yang juga Sekdako Bukittinggi, Pedati ada di Bukittinggi tidak lepas dari peranan sejumlah tokoh yang tentu tidak mudah untuk melahirkan dan mewujudkannya.
“Ini tentu diapresiasi, karena pada pelahir ide dan gagasan itu telah berjasa melakukan program yang sangat bermanfaat bagi banyak pihak ini,” jelas Martias.
Martias memang tidak menyebutkan nama-nama tokoh yang bakal diberikan penghargaan, namun di lain pihak, Adeks Rosyyie Mukrie, wartawan yang juga mantan birokrat di Bukittinggi menjelaskan bahwa sesungguhnya yang telah melahiran ide, gagasan dan deklarator dari Pedati ini adalah Drs. H. Djufri, Walikota Bukittinggi periode 2000-2010, yang juga mantan Anggota DPR DPR-RI.
Menurut Adeks “Supriadi”, Djufri sengaja mengundang sejumlah tokoh Bukittinggi ke rumahnya di Kapau, Tilatang, Agam, sebelum dilantik menjadi Walikota. Ada sembilan orang yang diundang, mereka adalah Ridmaidi, (alm) Zulfian Mami, (alm) Nursyal Syam, (alm) Umran Pado, (alm) Irfianda Harma, (alm) Nadetizal, Chon Piliang dan Adeks Rosyyie Mukrie.
Dari pertemuan yang diharapkan menjadi penyatuan visi misi dan kerakyatan di Kota Bukittinggi itulah kemudian diperoleh sebuah kegiatan semacam festival dan pameran.
“Atas usulan dari (alm) Maderizak kemudian disepakati kegiatan dinamakan Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri atau disinonimkan dengan Pedati,” ungkap Adeks yang kini berada di kampung halamannya Kolok Nan Tuo, kota Sawahlunto, bahkan sempat mengabdi dan dipercaya oleh masyarakat di sana untuk memangku jabatan Kepala Desa.
Lebih dari itu, Adeks berharap, setelah dimulainya kembali kegiatan Pedati yang disebutkan ketua umum pelaksana Martias Wanto, untuk tahun berikutnya lebih ditingkatkan, bisa berlangsung lebih baik. Ia juga sangat mendukung Pedati digelar kembali.(Pon)
Discussion about this post