Dharmasraya – Di tengah teriknya matahari siang, deru molen pengaduk semen bercampur suara cangkul yang menghantam tanah. Debu beterbangan di antara langkah para prajurit TNI dan warga yang bekerja bahu-membahu. Sebagian mengangkat batu, sebagian lagi menuang adukan semen ke cetakan jalan rabat beton.
Sejak TMMD ke-125 digelar di sini, desa/ nagari yang biasanya sunyi kini ramai oleh aktivitas pembangunan. Program TNI Manunggal Membangun Desa tahun ini menyasar pembangunan infrastruktur di daerah yang selama ini sulit dijangkau, termasuk beberapa nagari di Kabupaten Dharmasraya.
Iswandri saat dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan melaui TMMD – TNI membuka akses jalan di tengah keterisolasian salah satu sasaran utama adalah membangun jalan rabat beton sepanjang 1,5 kilometer, menghubungkan Jorong Sialang dengan Jorong Bukit Jaya. Jalan yang sebelumnya licin di musim hujan dan berdebu di musim kemarau itu akan menjadi jalur utama mengangkut hasil karet, sawit, dan padi warga ke pasar.
Selain jalan itu sebut putra pulasan tanjung gadang itu, sebuah jembatan kecil di persis melintasi Sungai Batang Sialang sedang dirampungkan. Selama ini dan sudah bertahun-tahun lamanya, warga harus menyeberang sungai dengan jembatan bambu ada yang mengunakan perahu kecil. Kini, jembatan permanen itu akan memangkas jarak dan waktu tempuh menuju pusat nagari,” lirihnya.
Tidak Hanya Fisik, Tapi Juga Manusia TMMD ke-125 tak berhenti di pembangunan fisik. Di sela-sela pekerjaan, prajurit TNI menggandeng Disdukcapil untuk memberikan layanan administrasi kependudukan. Warga bisa mengurus KTP, kartu keluarga, hingga akta kelahiran tanpa harus pergi ke kantor kecamatan,” akuinya.
Kemudian ada pula penyuluhan terhadap pertanian, pelatihan peternakan, hingga sosialisasi bahaya narkoba bagi pemuda desa. “Membangun desa tidak cukup dengan beton dan batu. SDM-nya juga harus siap,” kata I Iwan Perdana lagi.
Sekarang ini, terlihat TNI dan rakyat yang menyatu selama TMMD berlangsung, prajurit TNI tinggal di rumah warga. Mereka makan bersama, bekerja bersama, bahkan ikut ronda malam. Kehangatan ini menjadi wujud nyata semboyan “TNI manunggal bersama rakyat,” sejak dari zaman saisuak TNI yang dulu namanya ABRI masuk desa tetap bersama rakyat,” ucapnya.
Sementara itu, tujuan utamanya
membuka keterisolasian desa/ nagari dan meningkatkan akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat, agar hubungan mereka bukan sekadar formal, tapi benar-benar dekat di kehidupan sehari-hari,” timpalnya.
Karakter Khas TMMD dibanding AMD dulu lebih fokus besar pada pembangunan fisik dan dikerjakan sepenuhnya oleh ABRI, dengan bantuan warga. Sementara TMMD sekarang yakni lebih kolaboratif, melibatkan pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dan berbagai instansi sipil. Selain fisik, ada porsi besar untuk pembinaan mental, sosial, dan pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.
Tentunya sekilas wajah TMMD ini mungkin akan berakhir beberapa minggu ke depan. Namun, bagi warga, jalan rabat beton, jembatan baru, dan fasilitas air bersih yang dibangun akan menjadi warisan yang mereka nikmati selama bertahun-tahun. Dan mungkin, yang lebih penting dari itu semua, adalah keyakinan bahwa pelosok pun berhak untuk maju seperti wilayah lain yang berada di negeri ini,”tutup Iswandri yang akrap disapa Iwan Perdana itu.SP
Discussion about this post