Bukittinggi — Untuk mendukung pelaksanaan sejumlah program sosial yang dilaksanakan oleh pemerintah, di antaranya para petugas atau relawan dari unsur masyarakat.
Saat menyerahkan bantuan beras untuk anak yatim piatu di Balairung rumah dinas Walikota, Belakangbalok, Bukittinggi, Selasa (3/10), Erman Safar menyebutkan, peran serta petugas relawan seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Sampai saat ini misalnya, menurut Wako, pemerintah terus memperhatikan korban terdampak Covid 19 lalu. Masih ada bantuan-bantuan untuk keluarga terdampak Covid 19, terutama anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat virus tersebut.
“Alhamdulillah, dari pemerintah pusat masih disediakan bantuan untuk anak yang orang tuanya meninggal karena Covid 19. Bantuan sebesar Rp.600 ribu per anak itulah yang diserahk saat ini,” jelas Walikota.
Dalam proses pelayanan itulah, tambah Erman, diantaranya melibatkab PSM dan Tagana. Pekerja sosial ini diharapkan memberikan pengabdian terbaik dalam mengemban tugasnya.
“Bergeraklah ke tengah masyarakat tanpa membeda-bedakan. Siapa yang memang perlu dibantu, datalah dengan benar sesuai kondisi, kemudian dilaporkan. “Jangan rusak imej masyarakat terhadap kader PSM. Bekerjalah dengan tulus sesuai aturan,” tandas Wako.
Pada kesempatan itu Wako juga menyampaikan masih ada program sosial yang tengah disiapkan pemerintah pusat. Ini butuh kerja keras PSM dan memberikan data yang valid.
Berhubungan dengan tuntutan pengabdian kader PSM termasuk Tagana itulah Wako memandang perlu dilakukan evaluasi, baik menyangkut personal maupun hasil pengabdian yang telah diberikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bukittinggi Syanji Faredy menjelaskan, disediakan “tali asih untuk kader PSM, karena mereka merupakan relawan sosial yang pekerjaannya berhubungan dengan kesejahteraan sosial. Terdapat empat sektor pekerjaan PSM, yakni rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial dan pemberdayaan sosial.
“Di Bukittinggi ada 300 orang PSM yang diberikan tali asih sebesar Rp.200 ribu per bulan, untuk triwulan III tahun 2023 ini. Sedangkan anak yatim piatu berjumlah 15 orang,” terang Syanji. (Pon)
Discussion about this post