Pasaman .R.Investigasi — Dalam upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat yang telah punyai hak pilih pada Pemilihan Serentak tahun 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pasaman telah membentuk Relawan Demokrasi (Relasi). Sebagai mitra KPU, Relasi berperan membantu mensosialisasikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pasaman ke tengah masyarakat.
Relasi dihadapkan pada tugas berat. Di satu sisi mereka akan bertugas mensosialisasikan Pemilihan serentak di Pasaman disaat kondisi semakin ganasnya wabah Covid-19. Di lain sisi, angka partisipasi pemilih secara target nasional juga harus dicapai.
“KPU Pasaman telah melakukan bimtek secara maksimal bagi relawan demokrasi untuk Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pasaman tahun 2020,” kata Ketua KPU Pasaman, Rodi Andermi kepada Minangsatu di ruang kerjanya, Senin (26/10).
Divisi Sosdiklih, SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Pasaman, Eria Candra juga menjelaskan bahwa ada lima basis relawan demokrasi yaitu basis keagamaan, warga internet, komunitas, pemilih perempuan, disabilitas.
Menurutnya, relawan demokrasi ini terdiri dari komposisi 90 orang Relasi yang menyebar di seluruh Nagari di Pasaman. Sebahagian besarnya, adalah relasi yang pernah bertugas pada Pemilu tahun 2019 yang lalu.
“Kita optimis peranan relawan demokrasi dalam mensosialisasikan Pilkada serentak tahun 2020 di Pasaman kepada masyarakat akan meningkatkan partisipasi pemilih pada hari H pencoblosan tanggal 9 Desember tahun 2020 mendatang” ujar Eria Candra.
Eria Candra menambahkan, KPU Pasaman optimistis meraih target nasional 77,5 persen angka partisipasi masyarakat dapat tercapai.
“Sasaran relawan demokrasi sangat jelas, yakni adalah bagaimana masyarakat Kabupaten Pasaman yang telah mempunyai hak pilih di tengah pandemi ini tetap merasa aman dan nyaman untuk tetap datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang. Untuk diketahui bersama, bahwa sosialisasi Pilkada yang digelar Relasi tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pungkas Eria Candra.(Ris)
Discussion about this post