Bukittinggi — Kota Bukittinggi kembali menjadi tuan rumah ajang lomba lari bertaraf nasional dan internasional. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 30 November 2025, atau tinggal empat hari lagi.
Namun, Minang Geopark Run 2025 kali ini hadir dengan konsep berbeda karena tak hanya menonjolkan kompetisi, tetapi juga memperkenalkan keindahan dan tantangan rute di kawasan Geopark Sianok–Maninjau.
Sebagai bagian dari promosi pariwisata, acara ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni tradisional dan modern di pelataran Taman Jam Gadang, baik sebelum pelepasan peserta maupun saat penyerahan hadiah kepada para pemenang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria, menyebutkan bahwa Minang Geopark Run 2025 mempertandingkan lima kategori, di antaranya 5 kilometer pelajar; 5 kilometer umum; 10 kilometer umum; 21 kilometer umum dan 21 kilometer master.
Pelepasan peserta direncanakan dilakukan dari sisi Taman Jam Gadang dan Jalan Istana, dekat Balai Sidang Hatta. Namun, hingga kini belum dipastikan siapa pejabat yang akan melepas peserta lomba.
Rofie menjelaskan, berdasarkan data sementara yang masuk ke panitia, peserta datang dari sekitar 51 provinsi, kota, dan kabupaten dengan rata-rata mengirim satu hingga dua pelari. Bahkan, lebih dari 121 daerah lainnya mengirim belasan hingga ratusan pelari.
Untuk kategori pelajar dan umum, peserta akan berlari melewati sejumlah ruas jalan dalam kota. Sementara kategori master akan mendapat tantangan lebih berat dengan rute menurun dan mendaki, termasuk melintasi Jenjang Great Wall menuju Kotogadang, Kabupaten Agam, lalu kembali ke Bukittinggi dan menyusuri jalur dalam kota.
Rofie menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi peserta dari mancanegara. Ia juga berharap kondisi cuaca yang belakangan sering hujan dapat bersahabat pada hari pelaksanaan.
“Kita berdoa semoga pada hari perlombaan cuaca lebih bersahabat, sehingga kegiatan berjalan aman dan lancar,” ujarnya. (Pon)



Discussion about this post