Agam—Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Barat, Syafrizal SE,MM di dampingi oleh kabid perdagangan Ridonal dan Kabid Yuldhy Dharma Putra menerima kunjungan rombongan Komisi II Dprd Agam yang dipimpin oleh ketua Komisi II Rizki Abdillah Fadhal, hadir Ketua DPRD Agam Novi Irwan, anggota Komisi Zulhefi,Mardanis,Zulpardi ,Ridwan Suhaili, Asrizal ,turut hadir Sekwan Indra beserta staf terkait.Senin(22/06).
Dengan memperhatikan kebijakan Protokol COVID19, Anggota Komisi II DPRD Agam jemput bola untuk menyerap informasi terbaru terkait strategi penguatan Ekonomi masyarakat Agam Pasca PSBB ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Barat.
Pertemuan yang dipimpin Rizki Abdillah Fadhal Ketua Komisi II DPRD Agam di awali dengan penyampaian arahan dari Ketua DPRD Agam Novi Irwan. Beliau menyampaikan dengan penurunan 4 sektor Ekonomi di Sumbar khususnya Agam hingga mencapai 2% perlu strategi2 jitu agar ekonomi masyarakat cepat pulih.
“Syafrizal menyampaikan beberapa program Dinas Pasca Realokasi Anggaran diantaranya Perencanaan Stimulus Kredit Murah dari Bank, penguatan eksport, pasar dan Industri Kecil Menengah.
Menurut Ridonal Kabid Perdagangan, untuk gula, cabe dan kebutuhan pokok cukup stabil menjelang Idul Adha. “Kita akan buka Pasar lelang Komunitas dengan pola Online, ini untuk meminimalisir penyebaran COVID19 sekaligus memberikan edukasi pola Pasar Online bagi pelaku usaha” papar Ridonal.
Kabid Industri Yudi mengatakan, IKM terdampak di Sumbar mencapai 500 Ikm dengan 54 ribuan tenaga kerja terutama Komoditi pangan. “IKM membutuhkan fasilitas bahan baku, untuk itu kami menyiapkan sebuah program Restrukturisasi mesin peralatan IKM. Bagi IKM yang ingin membeli peralatan industrinya akan diberikan pemotongan Harga”imbuh beliau.
• Menjawab pertanyaan dari Zulhefi Wakil Ketua Komisi II,Syafrizal menambahkan bahwa sebenarnya ada Anggaran DAK untuk Agam, akan tetapi belum bisa dianggarkan karena Agam belum punya peraturan Bupati Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) dari dinas Koperindag. Yang Fokusnya kearah desentralisasi Industri.
Menanggapi hal ini, Rizki mewakili Komisi II siap mendorong Pemda Agam untuk menyelesaikan Perbup ini. Sehingga paling tidak Agam bisa mendapatkan anggaran DAK di tahun 2021.”Kita juga berharap bisa Memasukkan Usulan Pasar Tradisional 2021, dengan melengkapi syarat seperti, SK kepengurusan pasar, pembebasan tanah, persetujuan Bupati, minimal 5 Pasar bisa kita ajukan ke kementrian untuk di revitalisasi 2021” ujar Rizki.
Terakhir Sekdis berpesan agar Pelaksanaan Pasar Murah, berupa Bazar & Pasar Tradisional perlu menerapkan Protokol kesehatan agar penyebaran virus COVID19 dapat ditekan.
Aji
Discussion about this post