Pasaman, Ri-Tingginya curah hujan di Pasaman dan sekitarnya telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah, memicu respons cepat dari Bupati Sabar AS.
Kepala BPBD Pasaman, Ronald Anwar, ST, menyampaikan bahwa banjir mulai terjadi pada Kamis-Jumat, 7-8 Maret 2024, dari pukul 22.00 hingga 03.00 WIB di beberapa kecamatan. Hal ini disebabkan oleh hujan lebat sejak pukul 12.00 WIB tanggal 7 Maret 2024 hingga pukul 03.00 WIB tanggal 8 Maret 2024, menyebabkan sungai meluap di Kabupaten Pasaman.
Ronald juga melaporkan kerusakan sarana dan prasarana, serta rumah dan lahan pertanian yang terendam akibat banjir. Wilayah yang terkena dampak parah antara lain Kecamatan Lubuk Sikaping, Panti, Bonjol, Tigo Nagari, dan Simpang Alahan Mati.
Tidak ada korban jiwa dilaporkan, namun sejumlah rumah terdampak banjir di beberapa nagari dan kecamatan. Fasilitas umum dan sektor pertanian juga terdampak, dengan total luasan lahan yang terendam mencapai 108 Ha.
Banjir juga mempengaruhi fasilitas ibadah, termasuk masjid dan musholla di Lubuk Sikaping. BPBD Pasaman telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk evakuasi dan penanganan bencana, serta mendirikan Posko Tanggap Darurat Banjir.
Bupati Sabar AS meninjau langsung lokasi banjir dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. Masyarakat diminta untuk menghindari daerah rawan longsor dan meningkatkan kewaspadaan di sekitar sungai, ( 08/03/2024.
Pemerintah daerah telah berupaya menyelamatkan masyarakat yang terdampak banjir dan terus melakukan pendataan korban. Masyarakat diminta untuk segera melaporkan keadaan darurat kepada BPBD Pasaman. **
Discussion about this post