Kota Solok – Pengurus dan jemaah masjid Qadarul Yaqin, Ampang Kualo berharap pemerintah daerah membantu pembangunan menara masjid. Kondisi masjid yang berada di daerah dataran rendah, menyebabkan suara azan cukup terbatas.
Hal itu disampaikan ketua pengurus masjid saat menerima kunjungan Tim Safari Ramadan (TSR) Pemko Solok kelompok Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, Kamis (7/4). Safari turut dihadiri sejumlah kepala OPD dan instansi terkait.
Kami mengidamkan sebuah menara untuk pengeras suara masjid Qadarul Yaqin. Masjid kita agak rendah, jadi suaranya kurang terdengar ke sejumlah daerah,” kata ketua pengurus, Afrizal Busra.
Menurutnya, dengan keterbatasan dana infaq dan sedekah masjid, mustahil bagi pengurus untuk membangun menara dengan anggaran cukup besar. Bahkan, ditaksir biayanya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Dalam kesempatan itu, pengurus juga menyampaikan terimakasih terhadap Pemerintah Kota Solok. Pada tahun anggaran 2021, Masjid Qadarul Yaqin mendapat dana hibah sebesar Rp200 juta
“Alhamdulillah, dengan bantuan itu kita bisa merenovasi masjid. Mulai dari kusen, jendela, plafon dan perbaikan jaringan listrik. Mudah-mudahan bantuan ini tetap berlanjut,” harapnya sembari diamini jemaah.
Selain pembangunan menara, pengurus juga menargetkan perbaikan fasilitas MCK. Masjid hanya punya satu kloset, kemudian penggantian loteng triplek dengan plafon.
Menjawab aspirasi itu, Ramadhani Kirana Putra mengatakan, pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan terhadap pembangunan rumah ibadah di Kota Solok. Menurutnya, masjid dan musala harus menjadi tempat yang nyaman bagi masyrakat.
InsyaAllah kita fasilitasi untuk dana hibah tahun 2023. Dengan bantuan itu nantinya bisa dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang masih kurang. Kalau fasilitas fisik menunggu antrian terlebih dahulu,” katanya.
Menurutnya, sejak adanya program revitalisasi masjid dan musala banyak pengurus yang berlomba-lombang mengajukan pembangunan. Sementara, ulas Dhani, anggaran daerah juga cukup terbatas.
“Perlahan kita fasilitasi, selagi untuk kepentingan umat. Dalam satu tahun anggaran sekitar 4 sampai 5 rumah ibadah. Saat ini sudah ada 13 yang mengantri, termasuk masjid Qadarul Yaqin,” terang Dhani. (*)
Discussion about this post