Padang Pariaman, – Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Propinsi Sumatra Barat mengunjungi Kabupaten Padang Pariaman terkait pencapaian Open Defecation Free (ODF) di daerah pada Rabu (18/08) di Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam pertemuan tersebut Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman mengatakan progres pencapaian perilaku hidup sehat terkait sanitasi sepanjang tahun 2010 hingga 2020 memang masih dibawah target yang sudah ditetapkan. Karena itu, berbagai upaya dan program lintas sektoral terus dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman.
“Tahun 2021 ini Padang Pariaman tidak dapat mengikuti penilaian KKS karena hingga kini pencapaian ODF (bebas jamban sembarangan) Kabupaten Padang Pariaman baru 71,25 persen. Padahal syarat untuk mengikuti penilaian Wiwerda harus mencapai 80 persen. Mudah-mudahan pada penilaian berikutnya tahun 2023 nanti Padang Pariaman bisa mencapai target 80 persen,” kata Rahmat.
Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman Drs.Yutiardy Rivai, Apt menyebutkan, petugas sanitarian di 25 Puskesmas terus memantau dan memicu pencapaian target ODF tersebut. Selain itu, kolabarasi dengan berbagai pihak dan lintas sektoral juga akan menjadi tambahan daya ungkit untuk mencapai target tersebut.
“Bantuan dari berbagai pihak seperti Baznas, Dewan Masjid Indonesia (DMI), pondok pesantren, tokoh masyarakat, tokoh agama, developer (pengembangan perumahan) diharapkan mempercepat pencapaian target ODF di Padang Pariaman. Keterlibatan semua pihak mendorong untuk terciptanya sanitasi yang sehat, tersedianya akses jamban yang sehat, akan mempercepat pencapaian target ODF tersebut,” kata Yutiardy.
Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Resmanto dalam paparannya menyampaikan, dalam meningkatkan capaian ODF tersebut tidak harus setiap individu atau rumah memiliki jamban. Bisa jadi mereka memanfaatkan jamban komunal seperti ipal komunal atau sarana jamban masjid/mushalla/surau. Artinya mereka sudah mendapatkan akses jamban sehat, mereka tidak buang air sembarangan seperti ke kolam ikan, sungai/drainase atau aster (plastik asoi terbang).
“Sarana jamban masjid, mushalla dan surau juga perlu dibenahi yang belum layak dan tidak memenuhi standar sanitasi. Masih ditemui sarana sanitasinya yang belum layak. Kondisi demikian juga perlu menjadi perhatian sehingga sanitasi masjid/mushalla/surau sehat dan menyenangkan jamaah,” kata Resmanto.
Turut hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Padang Pariaman Nurhayati, Kasi Kesling Basiar dan Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung.
Sedangkan Tim KKS Propinsi Sumbar yang berkunjung terdiri dari Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Resmanto, Kepala Bidang Penangganan Fakir Miskin Dinas Sosial Sumatera Barat Suyanto, Staf Kesling Dinkes Sumbar Ratnawilis, Staf Bidang Hortikultura Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Rusdi. (*)
Discussion about this post