Kota Solok – “Tenaga programmer yang sudah ditetapkan akan mulai melaksanakan tugas terhitung Juni 2021,” demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Solok Zulfadli, SH, M.Si pada Kamis (27/5) di Solok.
Tahapan tes wawancara merupakan tahapan akhir dari proses seleksi programmer Non PNS di lingkungan Pemerintah Kota Solok. Dalam hal penerimaan tenaga progammer, panitia pelaksana seleksi telah melaksanakan tahapan penjaringan calon melalui penerimaan berkas pendaftaran, seleksi administrasi, tes kemampuan dasar, tes kompetensi keahlian, dan terakhir tes wawancara, yang selanjutnya penetapan programmer di Dinas Komunikasi.
Semua tahapan ini dilaksanakan dengan profesional, dan melibatkan tenaga ahli untuk mendapatkan SDM yang berkualitas, untuk bekerja di Dinas Kominfo. Seleksi diumumkan pada Jum’at, 28 Mei 2021, di website resmi milik Pemerintah Kota Solok dan media sosial Info Publik Solok.
Seleksi penerimaan tenaga programmer non PNS di lingkungan Pemerintah Kota Solok memasuki tahapan terakhir, tahapan tes wawancara. Sebelumnya telah ditetapkan lima peserta lolos seleksi tes kompetensi keahlian yang dilaksanakan pada, Selasa (25/05/2021) di Aula Kantor Kesbangpol Kota Solok.
Proses wawancara terhadap calon tenaga programmer ini dilaksanakan di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Solok, Kamis (27/05/2021). Untuk menjaga objektifitas dalam pelaksanaan tes wawancara ini, panitia pelaksana rekrutmen menggunakan tenaga ahli sebagai pewawancara. Pewawancara merupakan ahli di bidang psikologi, yang berasal dari Universitas terkemuka di Sumatera Barat Harry Theozard Fikri, M.Psi.
Ini adalah kali kedua Harry Theozard Fikri bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dibidang teknologi dan informasi. Sebelumnya pada tahun 2019 dosen Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia Padang ini telah membantu Diskominfo dalam seleksi penerimaan tenaga programmer.
Harry menjelaskan, “peserta yang masuk kedalam tahapan wawancara adalah orang-orang terbaik yang telah melewati rangkaian tes sebelumnya. Hari ini kita menyeleksi orang orang terbaik yang sudah dipilih melalui beberapa tahapan tes sebelumnya, artinya mereka ini adalah orang orang yang seharusnya sudah siap diterima, tapi karena kebutuhannya tidak menfasilitasi semuanya, maka kita akan memilih yang paling siap dari yang terbaik ini,”.
Ada beberapa poin yang digali dari peserta wawancara, diantaranya kemampuan kerja sama yang dimiliki peserta, komitmen terhadap pekerjaan, dan mempunyai daya tahan terhadap stress. Kepada peserta yang nanti terpilih menjadi tenaga programmer di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Solok, Harry berharap peserta untuk mengoptimalkan kemampuan dalam memanfaatkan kesempatan yang telah didapat.
“Yang terpilih kami berharap dia tidak menyianyiakan kesempatan ini, apalagi ini kerjanya dibawah sebuah dinas yang besar, Dinas Komunikasi dan Informatika. Jadi mohonlah bekerja se profesional mungkin. Kepada teman teman yang belum mendapatkan reski disini, mereka perlu tahu bahwa, bukan karena mereka tidak baik mereka tidak diterima disini, tapi karena formasi yang dibutuhkan memang terbatas,” jelas Harry.
Apresiasinya tak lupa diucapkan pada Kominfo terhadap proses pelaksanaan seleksi tenaga programmer non PNS yang dilaksanakan panitia seleksi dari Dinas Kominfo.
“Dinas Kominfo telah melaksanakan proses seleksi ini dengan sangat baik, Dinas Kominfo benar menyiapkan proses seleksi ini dengan matang, saya sudah dihubungi jauh jauh hari, karena dalam masa pandemi kita intens melaksanakan rapat via zoom, dan Alhamdulillah semua tahapan seleksi ini sangat bagus dalam pelaksanaannya,” ujarnya. (Nisa)
Discussion about this post