Solok Selatan — Sukses setelah melakukan penanaman porang, Elisman petani porang di Solok Selatan siap memberi bimbingan terhadap masyarakat Solok Selatan yang ingin mengikuti jejaknya dalam penanaman porang, belakangan ini tanaman porang sangat memberi harapan baru kepada petani, sebab kebutuhan porang sangat tinggi, baik untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.
Solok Selatan punya potensi besar sebagai penghasil porang kata Elisman. Di antara iklim untuk tanaman porang sangat cocok, lahan tidur juga luas yang bisa ditanami porang. Diperkirakan Lahan kosong yang bisa ditanami porang di wilayah Solok Selatan lebih kurang 15 ribu hektare.
Elisman dalam wawancara dengan media ini meyakinkan masyarakat agar tidak ragu untuk menanam porang. Menurutnya petani porang bisa sukses kalau mengikuti tatacara mulai dari pembelian bibit, penyemaian sampai penanaman dan penggunaan pupuk, kalau penggunaan pupuk kata Elisman, diwajibkan memakai pupuk organik.
“Tujuan pemakaian pupuk organik karena porang Bahan untuk di kosumsi dan untuk bahan kosmetik juga. Untuk dikosumsi porang bisa berupa beras porang dan mi porang,” sebutnya.
Elisman menambahkan yang terpenting pemilihan bibit, karena keberhasilan petani porang tergantung pada bibit. Bibit porang banyak macamnya diantaranya seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Untuk lahan 1 hektar dibutuhkan bibit sebanyak 40.000 batang dengan jarak tanam 25 cm x 50 cm. Sementara bibit porang ada 3 macam yaitu : 1. Umbi, 2. Spora, 3. Katak.
Untuk katak ada 3 macam yaitu :
1. Katak super isi 50 -100 bh /kg.
2. Katak sedang Isi 200 -400 bh/ kg.
3. Katak mini isi 500-1000 bh/kg.
Masa panen 2 tahun dengan minimal 2 kg/btg. Perkiraan hasil panen untuk 1 Ha, 40.000 batang x rendahnya 2kg / btg = 80.000 kg hasil panen.
“Asumsi harga 10.000/kg = Rp. 800.000.000, kalau petani menjual umbi tanpa diolah. Beda lagi harga kalau umbi porang di iris dan dikeringkan. Sementara harga bisa Rp.50’000,-/kg. Sekarang tergantung petani mau atau tidak memanfaatkan lahan kosong,” kata Pak Elisman, dan lagi tanaman porang bisa tumpang sari tambahnya. (deno)
Discussion about this post