Tanah Datar – Bupati Tanah Datar Eka Putra bersama Wakil Bupati menyampaikan, turut berduka yang sedalam-dalamnya atas kepergian “Nabila” untuk selamanya kepada pihak keluarga.
Ia mengatakan, semoga almarhumah diberikan tempat yang terbaik disisi Nya.
“Yang menshalatkan lebih dari 40 orang jamaah, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa almarhumah dan ditempatkan di surga Nya, Aamiin,” kata Eka Putra, dilansir dari Prokopom Setda Tanah Datar.
Eka juga sampaikan ucapan terimakasih kepada, seluruh pelayat yang telah ikut menyelenggarakan jenazah almarhumah Nabila dari awal sampai pemakamannya.
Ucapan duka dan doa untuk almarhumah Nabila juga terus mengalir dan berdatangan dari masyarakat Tanah Datar maupun perantau. Tidak hanya disampaikan langsung ke pihak keluarga melalui papan bunga, tetapi juga, melalui berbagai media sosial juga ada.
Suasana duka sangat terasa, saat hantarkan “Nabila Mira Miranda” ke peristirahatan terakhir.
Duka menyelimuti bumi Luak Nan Tuo. Batusangkar, ibukota Kabupaten Tanah Datar, Selasa (2/11) pagi, tampak begitu cerah. Tetapi itu tak bertahan lama. Hanya sampai pukul 10.30 WIB. Lewat-lewat sedikit. Tiba-tiba berubah mendung.
Saat itu, sebuah mobil ambulance menepi di depan Masjid Taqwa Parak Juar, Batusangkar. Ambulance itu yang mengantar jenazah almarhumah Nabila Mira Miranda dari BIM, setelah sebelumnya diangkut dengan pesawat udara dari Jakarta.
Gadis belia berusia 24 tahun itu adalah putri pasangan Muhammad Shadiq Pasadigoe dan Ny. Betty Shadiq Pasadigoe. Shadiq pernah jadi bupati Tanah Datar selama dua periode, sedangkan Ny. Betty jadi anggota DPR RI satu periode.
Nabila meninggal dunia di Jakarta, Senin (1/11) malam. Kabar duka itu cepat meluas di kalangan perantau Tanah Datar yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Tengah malam, menjelang pergantian hari, berita duka semakin menyebar hingga kemudian menyelimuti bumi Luak Nan Tuo. Masyarakat spontan berdatangan ke rumah duka, di belakang Masjid Taqwa Parak Juar itu.
Selasa (2/11) pagi, jenazah Nabila diberangkatkan dari Jakarta dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekira pukul 08.00 WIB, lalu kemudian tiba di Batusangkar sekira pukul 10.30 WIB. Almarhumah langsung disemayamkan di Masjid Taqwa Parak Juar itu, menunggu masuknya waktu Shalat Zuhur.
Dalam pada itu, para pelayat pun terus berdatangan memadati kawasan masjid dan rumah duka. Ada seribuan orang dari berbagai daerah turut dalam penyelenggaraan fardhu kifayahnya. Selesai Shalat Zuhur, prosesi shalat jenazah pun dilakukan di masjid tersebut.
Jenazah Nabila dimakamkan di samping rumah orangtuanya; Shadiq dan Betty, terpaut jarak beberapa langkah dari Masjid Taqwa itu.
Selain warga dan tokoh masyarakat Tanah Datar, prosesi penyelenggaraan jenazah sejak shalat hingga pemakaman juga diikuti Bupati Eka Putra, Wakil Bupati Richi Aprian, Sekda Iqbal Payana, para Asisten, Staf Ahli Bupati dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pimpinan organisasi lainnya juga terlihat hadir.
‘’Beberapa minggu lagi, rencananya akan dilaksanakan pesta pernikahan saudaranya, yang bernama Nadiah. Saudaranya yang akan menikah itu, bersama dua lainnya yang juga perempuan, selama ini tinggal bersama kami. Ketiganya adalah putri adik kandung ibu yang sudah ditinggal kedua orangtuanya. Tapi takdir berkata lain, Nabila Mira Miranda dipanggil Allah menghadap-Nya,’’ kata Shadiq.
Saudara kandung tertua Nabila Mira Miranda bernama Picer Nikander tak berkesempatan mengantar jenazah hingga ke peristirahatan terakhir, karena sedang bertugas dan tinggal di Jepang. Sementara tiga saudara perempuan Nabila, terlihat tak kuasa membendung air mata. Ketiganya adalah Nadiah Firzana Muti, Naura Ghassani Muti, dan Nausilla Hasanah Muti.
Nabila sendiri, setamat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2018, langsung bekerja di Korea, lalu kemudian di Singapura.
Shadiq bercerita, nama Nabila Mira Miranda itu diberikan Prof. Dr. Quraish Shihab, seorang ahli tafsir Alquran berskala internasional, yang juga pernah menjadi Menteri Agama Republik Indonesia.
Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan turut berduka yang sedalam-dalamnya atas kepergian Nabila untuk selamanya kepada pihak keluarga.
Beliau mengatakan semoga almarhumah diberikan tempat yang terbaik disisi Nya. “Yang menshalatkan lebih dari 40 orang jamaah, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa almarhumah dan ditempatkan di surga Nya, Aamiin,” sampai Eka Putra.
Eka Putra juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pelayat yang telah ikut menyelenggarakan jenazah almarhumah Nabila dari awal sampai pemakamannya.
Ucapan duka dan doa untuk almarhumah Nabila juga terus mengalir dan berdatangan dari masyarakat Tanah Datar maupun perantau, tidak hanya disampaikan langsung ke pihak keluarga melalui papan bunya, tetapi juga melalui berbagai media sosial yang ada.
(Spa)
Discussion about this post