Semenjak menjadi anggota dewan, Ayah panggilan akrab oknum anggota dewan Padang Pariaman mulai berubah. Berdalih membayar hutang saat kampanye, kini ia tak lagi membiayai anaknya yang tengah kuliah. Puncaknya, pertengkaran hebat terjadi antara anak dan istri mudanya. Ayah sekarang ibarat “kacang lupa dengan kulitnya”.
PD. PARIAMAN, R. INVESTIGASI — Meski sukses terpilih menjadi anggota dewan periode 2018-2023, oknum anggota dewan yang akrab disapa Ayah yang sekarang berpenghasilan Rp28 juta lebih per bulan ini, tak jua membuat hidupnya nyaman.
Penyebabnya, Ayah juga harus membiayai istri mudanya. Seketika pengeluarannya membengkak, Ayah melupakan kewajibannya membiayai anaknya yang kuliah di Yogyakarta.
Sementara istri tua Ayah (D) bekerja sebagai Guru SD di Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman sekarang hanya bisa gigit jari melihat perubahan Ayah yang drastis.
Gaji Ayah sebagai anggota dewan saat ditanya istri tuanya ke Bendahara DPRD Kabupaten Padang Pariaman, jawaban tak memuaskan didapat. Begitu juga saat ditanyakan biaya kuliah anak di Yogyakarta agar ada kejelasan, Ayah selalu ada berdalih punya hutang di bank Rp500 juta untuk biaya kampanye.
Dari pengakuan istri tua Ayah, suaminya lebih memperhatikan istri mudanya. Bahkan, telah dibelikan mobil baru Alya BA 1280 A, berwarna silver. Ruko miliknya sudah terjual 2 di Pekanbaru, untuk biaya kampanye, termasuk biaya mencari suara syarat duduk anggota DPRD. Setelah dilantik menjadi anggota dewan terhormat dari Partai PDI Perjuangan, Ayah mulai berubah.
Puncaknya pun terjadi, Rabu (8/4 ) pukul 14.00 wib siang, anak kandung Ayah baku hantam dengan sang istri muda (N) di depan kantor dewan.
Ayah pun menangis mengeluarkan air mata melerai pertengkaran anak kandung dengan istri muda yang menjadi tontonan ASN Sekretariat DPRD Padang Pariaman saat itu.
Pengakuan istri Ayah, saat kampanye istri muda Ayah merupakan salah tim suksesnya di Dapil IV Kabupaten Padang Pariaman.
Meski Ayah bertingkah, istrinya masih tetap melayani suaminya. Sekarang, ia merasa “takicuah di nan tarang”.
“Kami baru tahu, kalau Ayah sudah kawin siri. Dan, selama ini kami melihat tanda tangan palsu. Kami, hanya bisa pasrah dan berdoa agar bisa dapat kembali Ayah pada keluarga,” ratap istri tua Ayah.
Dulu kami sama sama ASN, lanjut D, “Saya Guru SD, Ayah mantan pegawai di Dinas Kehutanan Kabupaten Padang Pariaman. Namun, setelah Ayah dilantik, ia lebih memperhatikan istri muda ketimbang kami. Dan sekarang permainan Ayah sudah terbongkar,” kata istri sah Ayah.
Semenjak beberapa hari belakang ini, Ayah pulang ke kampung halaman ke tempat orang tua. Alasannya, Ayah ingin menenangkan pikiran. (Afridon)
Discussion about this post