Payakumbuh — Sampel Swab Di Kota Payakumbuh menyisir orang-orang yang memiliki kontak dengan masyarakat, termasuk warga yang berprofesi sebagai guru. Sebanyak lebih dari 700 orang guru di Payakumbuh ikuti tes swab yang digelar di Halaman Eks Balaikota Bukik Sibaluik, Senin (13/7).
Guru PAUD, SD, dan SMP yang ikut swab ini selama 3 hari, dilaksanakan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh.
Kepala Dinas Pendidikan Drs. AH Agustion mengatakan kendati siswa belum boleh masuk ke sekolah, namun sebelumnya guru tidak libur, mereka ke sekolah menyiapkan bahan belajar disaat siswa mereka belajar dari rumah.
“Dinas mendorong kepala sekolah dan guru-guru mengiuti swab untuk mengurangi kecemasan masyarakat, sehingga tidak khawatir kalau-kalau sekolah dibuka atau belajar tatap muka diberlakukan kembali,” kata Agustion.
Keputusan Pemerintah Provinsi yang merencanakan tatap muka sekolah pada Desember 2020, di Payakumbuh saat ini masih mengikuti kebijakan itu, alasannya tim gugus tugas tetap melihat perkembangan yang ada.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Dr. Bakhrizal mengatakan tim gugus tugas juga melihat bagaimana kondisi dan perkembangan Covid-19 di wilayah tetangga, karena ini turut menentukan langkah yang akan diambil Pemko Payakumbuh di masa yang akan datang.
Hasil Swab massal di Payakumbuh menjadi salahsatu dasar kebijakan selanjutnya terhadap lengkah kedepan, termasuk kebijakan di sekolah.
“Namun begitu kita tetap mengikuti arahan provinsi,” kata Dokter Bek.
Sementara itu, salahsatu guru yang ikut swab Midarlen, S.Pd, M.Si mengatakan ini adalah swab pertamanya. Dirinya merasakan sangat bermanfaat ikut swab massal.
“Rugi tidak ikut, tidak sakit dan kalau ikut swab secara pribadi bakal makan biaya mahal. Setelah ini bila hasilnya semua guru tidak ada yang positif Corona, maka bagusnya sekolah bakal bisa dibuka kembali,” ungkapnya. (bbz)
Discussion about this post