Kab. Agam — Sebagai Kepala Lapas II B Kabupaten Agam, Suroto yang merupakan anak seorang petani yang berangkat dari desa mengungkapkan pada wartawan bahwa dirinya ditugaskan oleh pimpinan, tiada lain dalam rangka menjaga dan membina juga serta memberikan keahlian kepada narapidana untuk memperbaiki dirinya ke masa depan yang lebih cemerlang.
Menurut Suroto yang semasa sekolah terus mendapatkan nilai tertinggi itu menjadikan poin untuk berpacu dalam menggapai cita-citanya menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bangsa, negara dan agama. Makanya dirinya lolos ketika menghadapi ujian penerimaan Aparatur Sipil Negara yang kala itu ikut tes AKIP di bilangan Cinere, Jakarta.
Setahun menunggu penempatan, Suroto banting stir mencari kehidupan untuk biaya sehari- hari dan persiapan dana. Tapi tak lama berselang Suroto mendapatkan panggilan tugas penempatan oleh pimpinan untuk wilayah kerja Pekanbaru. Di tempat itulah Suroto memulai karir dari staf biasa hingga kepala keamanan Lapas hingga menjadi Kalapas II B Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Berbicara tentang narapidanya, Kalapas Suroto dari hati yang paling dalam dengan niat ikhlas, mengatakan bahwa dirinya beserta jajarannya berusaha sekuat tenaga memberikan berbagai keahlian untuk para narapidana. Dengan adanya keahlian dari para napi sudah setelah mereka keluar dari rumah tahanan tentu bisa menerapkan ilmunya sekaligus juga dapat mandiri.
“Artinya selama mereka di dalam tahanan, kita bekali dengan berbagai keahlian mulai dari cara menglas, bercocok tanam padi, jagung dan kerajinan lainnya,” kata Kalapas Suroto diruang kerjanya, lada Kamis (20/1/2022) Padang Lansano, Sago, Manggopoh, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatra Barat.
Diterangkannya lebih lanjut, sebagai Kalapas Suroto bertanggung jawab kepada para narapidana untuk memberikan yang terbaik dan tentu saja dengan cara pemberian pelatihan- pelatihan yang intinya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,selain tentu juga dibekali dengan ilmu agama.
“Sebelum menjabat Kalapas II B Lubuk Basung, saya awalnya hanya staf biasa di Pekanbaru dan kemudian menjadi kepala keamanan di Rengat terus berlanjut ke daerah Alahan Panjang dan kini alhamdullilah Kalapas II B di Kabupaten Agam. Dan ini adalah perjuangan yang panjang juga suatu amanah dari pimpinan,” ungkap Suroto yang akrab dengan wartawan.
Saya bekerja, katanya menambahkan dengan hati yang ikhlas. Saya inginkan bagaimana orang yang telah keluar dari tahanan ini dapat membekali dirinya dengan keahlian yang dimilikinya sehingga ia dapat meningkatkan ekonomi keluarga serta diterima oleh masyarakat sekitar. Untuk itu perlu ada keahlian diri. Dan saya berharap kepada masyarakat untuk berpikir positif kepada orang yang telah keluar dari tahanan penjara. Marilah kita bersama untuk saling menjaga dan menghormati agar tercipta situasi yang kondusif. Bersama kita bisa aman dan nyaman. (Desy)
Discussion about this post