Payalumbuh – Ibarat pepatah minang “malang ndak dapek ditulak, mujua ndak dapek diraiah”, dalam sekejap mata, pada 16 maret 2021, sepeda motor Zulfikar hilang dimaling orang ketika parkir di pinggir jalan CV. Chery Sarana Agro Jalan Tan Malaka tempatnya mengikuti praktek kerja lapangan (PKL).
Zulfikar tercatat sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) jurusan Agroteknologi dan Agribisnis yang melaksanakan PKL bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kota Payakumbuh.
Kabar itu sampai ke telinga Kapala Dinas Wal Asri, oleh Kadis disampaikan kepada Sekdis Andiko Jumarel dan langsung memberikan instruksi kepada bawahan di dinas untuk segera melakukan penggalangan dana secara swadaya.
Disnakerperin setiap hari punya program amal yang diberi nama dengan Gadebu singkatan dari Gerakan Dua Ribu Sehari dan sudah berjalan selama lebih kurang dua bulan ini.
“Cukup lumayan uang infak yang terkumpul dari Gadebu ini. Melalui inilah selama beberapa hari penggalangan dilakukan, alhamdullah terkumpul uang sebanyak 2 juta rupiah, semua hasil Gadebu diperuntukkan untuk membantu meringankan beban dan penderitaan Zulfikar,” kata Wal Asri kepada media saat penyerahan motor kepada Zul di Kantor Disnakerin, Jumat (26/3).
Disamping itu, Kadis Wal Asri juga berkoordinasi dengan Baznas Kabupaten Limapuluh Kota, karena Zul berdomisili di Kabupaten Limapuluh Kota, dalam rangka mengajukan permohonan bantuan. Dari hasil pertemuan antara kadis dengan Kepala Baznas Limapuluh Kota Buya Desmberi P Chaniago tersebut, permohonan bantuan disetujui.
Zulfikar adalah seorang yatim piatu, warga Taram Kabupaten Limapuluh Kota yang sehari-hari disamping kuliah, juga sebagai tumpuan keluarganya, sepulang kuliah atau ketika jadwal kuliah kosong, Zul berganti profesi melakoni pekerjaan sebagai ojek dan pekerja di Payo Kurir.
BACA JUGA : Penambangan Rakyat Di Pesisir Pantai Panjang Tidak Ada Campur Tangan Aparat Hukum
Kepala dinas dan Baznas mencari motor pengganti yang sesuai dengan jumlah uang yang ada saat ini, beberapa pihak penyedia motor bekas dihubungi, namun tidak ada yang sesuai dengan jumlah uang yang terhimpun.
Hal yang paling menarik dari kejadian ini adalah jumlah dana yang terkumpul sekitar 6,5 juta rupiah, kembali Allah menunjukan kuasa dimana Kadis dan Baznas dipertemukan dengan seorang pemilik motor merk honda Vario Techno kondisi bekas pakai. Drs Afrimar, M.Pd nama pemiliknya, dengan kemurahan hati dari Afrimar, motor yang semula diperkirakan memiliki harga 10 juta, diikhlaskannya dibeli buat Zul dengan harga 6,5 juta saja.
Puncaknya, sampailah pada hari Jum’at 26 Maret 2021, penyerahan motor kepada Zulfikar dilaksanakan di Kantor Disnakerin bersama Kepala Basnaz Limapuluh Kota Desembri P Chaniago, Perwakilan Kampus UMSB Sevindra Juta, Mahasiswa UMSB, dan jajaran Disnakerin.
Zulfikar menyampaikan ungkapan perasaannya, terlihat begitu gugup, sehingga tidak banyak kata yang tersampaikan. Haru biru menyelimuti suasana di Jumat berkah pagi itu.
“Terima kasih kepada Kadis, Kepala Baznas, Pimpinan UMSB, dan semua donatur yang telah melakukan penghimpunan dana, sekali lagi terima kasih banyak, awalnya serasa sirna harapan buat bekerja setelah motor Zul hilang, tapi sekarang diganti dengan yang lebih bagus, mungkin ini takdir dari ilahi,” ucap Zul dengan mata berkaca – kaca.
Sementara dosen UM Sumatera Barat Sevindra Juta mewakili Rektor Riki Saputra mengucapkan terima kasih kepada Pemko Payakumbuh, Baznas Limapuluh Kota, dan seluruh donatur yang telah membantu mahasiswanya yang dilanda musibah kemalingan motor.
“Kalau Allah sudah berkehendak, kita sebagai manusia hanya bisa menerimanya, semua sudah diatur oleh yang kuasa Allah Ta’ala. Begitupun yang anand…
Discussion about this post