Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperkuat penerapan strategi penanggulangan COVID-19 yang selama ini sudah berjalan namun belum optimal.
“Delapan strategi ini sudah berjalan tetapi harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih efektif,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat Rapat Akselerasi Gebyar Vaksinasi COVID-19 secara virtual di Padang, Jumat (2/7/2021).
Delapan strategi itu masing-masing implementasi 3T (testing, tracing, treatmen) dan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menghindari keramaian) harus terus disosialisasikan.
Kemudian penerapan Perda Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat, testing lebih dimasifkan, melakukan efisiensi laboratorium dengan sentralisasi, tes SWAB PCR diberikan secara gratis, pemberlakuan PPKM berbasis mikro, membentuk nagari tageh dan kongsi COVID-19 untuk pemberdayaan masyarakat dan menggencarkan vaksinasi.
Vaksinasi akan terus dimasifkan di bawah dua koordinasi yaitu di bawah Dinas Kesehatan Sumbar dengan sasaran lansia, pralansia, guru/tenaga pendidik dan pelayanan publik.
Lalu di bawah koordinasi Polri dengan sasaran semua usia di atas 18 tahun.
Ia mengatakan Gebyar Vaksinasi sudah dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 3 tanggal 14 Juni 2021.
Kegiatan itu dilaksanakan di berbagai lokasi di 19 kabupaten dan kota di Sumbar dengan melibatkan semua pihak hingga perangkat pemerintahan terbawah.
Kondisi saat ini kasus aktif di Sumbar masih cukup tinggi. Beberapa kabupaten/kota masih di atas angka 10 persen seperti Bukittinggi, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat. Dharmasraya juga hampir 10 persen.
“Ini harus menjadi perhatian serius karena informasi terakhir COVID-19 varian delta sudah masuk Sumbar. Kita wajib lebih waspada,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan capaian vaksinasi di daerah itu meningkat cukup signifikan dengan dilakukannya Gebyar Vaksinasi dari 16-30 Juni 2021.
“Posisi awal sebelum Gebyar Vaksinasi, capaian pada posisi 23 persen. Setelah kegiatan naik sekitar 10 persen menjadi 33,9 persen. Artinya dalam 15 hari menambah cakupan vaksinasi sekitar 10 persen,” katanya.
Evaluasi secara nasional posisi Sumbar masih pada peringkat dua terbawah karena saat Sumbar bergerak melakukan Gebyar Vaksinasi, provinsi lain juga bergerak.
“Pada 1 Juli 2021 tahapan ketiga Gebyar Vaksinasi mulai dilaksanakan dengan sasaran masyarakat berisiko dengan target sasaran 1,3 juta jiwa,” katanya.
Rel/ns
Discussion about this post