Dua proses penting dalam rangka melindungi hak pilih warga sudah tuntas, tinggal satu proses penting lagi yakni publikasi DPS (daftar pemilih sementara) secara masif, perbaikan dan penetapan DPT (daftar pemilih tetap).
Dalam dua proses pertama menyisakan kenangan yang akan jadi sejarah bagi penyelenggara, dan semua pihak yang terlibat-bagaimana-dinamika tumbuh dan berkembang berbalut peluh, emosi dan kelelahan namun akhirnya melegakan.
Bagaimana tidak, hampir merata terjadi pada setiap petugas pendata pemilih (PPDP) mengalami penolakan dari calon pemilih dengan alasan mereka tidak mendapatkan bantuan akibat pandemi, “Kenapa kami didata ketika pilkada sedangkan untuk bantuan kami tidak pernah didata?” demikian ujar mereka.
Butuh kesabaran lebih untuk menghadapi situasi ini dan kesabaran itu harus semakin diperkuat saat mendatangi rumah warga yang berada dipelosok nagari yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki, menyeberangi sungai dan perbukitan,. “Semua rumah wajib didatangi, itu pesan pimpinan kami!” ujar PPDP penuh semangat.
Bahkan diusir dan dikejar dengan parang juga ada yang mengalami, namun Tuhan YME masih melindungi jiwa mereka.
Bertanggang bermalam-malam jadi kelaziman untuk menyusun laporan dan data, berkoordinasi dengan banyak unsur jadi keharusan dan menerima saran masukan jadi keniscayaan demi kualitas kerja yang musti dipertanggung jawabkan.
Penyelenggara menyadari bahwa kualitas data pemilih yang komprehensif, akurat dan akuntabel adalah suatu kemustahilan jika tidak ada peran serta pemerintah, parpol, bawaslu, tokoh masyarakat, pers dan seluruh warga. Sehingga DPS yang sudah ditetapkan adalah buah dari kerja bersama itu yang layak diapresiasi dan dipersembahkan terima kasih.
Tinggal satu peran lagi bagi seluruh mitra penyelenggara: mari cermati, kritisi dan berikan saran masukan terkait DPS yang segera akan diumumkan! Bagi peserta pilkada 2020 berserta tim dan simpatisan, manfaatkan momen sosialisasi calon dan kampanye untuk menanyakan apakah konstituen sudah terdaftar (dalam DPS).
Tersisa waktu sekitar satu bulan sebelum DPT ditetapkan, ditengah ancaman pandemi yang belum melonggar, mari perkuat kebersamaan dan patuh dengan protokol kesehatan agar maslahat menjadi kenyataan sampai tuntas pilkada 2020 ini.
Kebersamaan dan persaudaraan serta kesehatan kita ini berharga, mari kita rawat dalam kegembiraan pesta rakyat – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman tahun 2020.
9 Desember 2020 untuk pemimpin yang terbaik.
(Zulnaidi SH, Ketua Komisioner KPUD Padang Pariaman)
Discussion about this post