Pasaman—Viral tayangan video di media sosial, anggota DPRD Pasaman “ribut” dengan petugas posko checkpoint PSBB daerah batas Agam – Pasaman, Selasa (12/5) kemaren, akhirnya dipertanggung jawabkan secara ‘gentlemen’ oleh Martias anggota Fraksi Gerindra DPRD Pasaman.
Secara terbuka Martias mengakui kekeliruan dan kekhilafannya saat berhadapan dengan petugas posko chekpoint PSBB.
“Kejadiannya sekitar pukul 10.45 Wib, dan saya sungguh menyesali insiden yang seharusnya tidak perlu terjadi itu,” aku Martias.
Dia menjelaskan, rencananya pagi itu hendak pergi berobat ke Padang. Karena seperti biasa bila tekanan darah atau tensi tubuhnya terasa berubah, Ia akan langsung chekup ke Padang.
Namun kemaren, sesampai di posko chekpoint batas Agam – Pasaman, mobilnya berhenti untuk melakukan peneriksaan suhu tubuh. Tapi saat petugas posko menyuruh mengenakan masker, dan setelah dicari, masker tersebut tidak ditemukan di dalam mobilnya.
“Waktu Itulah saya sempat khilaf, ketika harus disuruh balik kanan pulang ke rumah menjemput masker. Dan Saya pikir hal itu terlalu berlebihan, karena Saya sudah bilang harus buru-buru ke Padang,” ujar Martias.
Atas kejadian tersebut, dihadapan awak media televisi, radio, surat khabar dan media online, Martias menyampaikan permohonan maafnya kepada segenap petugas posko PSBB di batas Agam – Pasaman, kepada konstituennya masyarakat Pasaman dan masyarakat Provinsi Sumatera Barat umumnya.
“Saya menyesali kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” tutur Martias, didampingi Ketua Gerindra yang juga Ketua DPRD Pasaman, Bustomi, SE, Sekretaris Fraksi Gerindra Rahmi Wahidah, AMd, sejumlah pengurus DPC Gerindra Pasaman, di Sekretariat Partai Gerindra, Teluk Embun Lubuk Sikaping, Rabu (13/5).
Atas kekhilafannya, Martias mengaku siap menjalani seluruh konsekuensi, termasuk punishment yang akan diderakan partai kepadanya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua DPC Gerindra Pasaman, Bustomi, kepada wartawan membenarkan kejadian itu.
“Benar, Martias kader kami di Gerindra. Atas kejadian tersebut, Martias sudah menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak di posko chekpoint batas Agam – Pasaman, termasuk kepada masyarakat Pasaman dan Sumatera Barat” ujarnya.
Bustomi menegaskan, kejadian ini tidak boleh terulang lagi.
“Kepada seluruh kader saya ingatkan, jangan sampai terulang lagi, karena Gerindra ingin kadernya menjadi pejuang ditengah-tengah rakyat, Dan seluruh kader Gerindra adalah rakyat, serta hadir untuk memperjuangakan aspirasi Rakyat,” sebutnya.
Bahkan kata Dia, Ketua Umum Bapak H. Prabowo Subianto sudah menegaskan, agar segenap kader Gerindra harus mampu menjaga etika, moralitas dan sikap ditengah-tengah masyarakat, serta harus berjuang maksimal demi seluruh rakyat Indonesia.
“Atas insiden ini, Partai sudah memberikan Surat Peringatan 1 (SP 1) kepada Martias, dengan pengenaan sejumlah sangsi yang harus dijalani Martias, sesuai tenggat waktu yang ditetapkan,” jelas Bustomi sembari menyebut SP 1 sudah dikeluarkan dan sudah diterima yang bersangkutan.
Diingatkan kepada Martias, jika sangsi tidak diindahkan sebagaimana mestinya, maka akan terbit SP 2, yang dilanjutkan dengan pemecatan selaku pengurus partai dan anggota DPRD Pasaman.
Selain menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di media masa, Martias juga harus manjalani sangsi berupa penyediaan 2000 paket sembako, 5000 masker, dan harus sudah dibagikan mulai Senin (18/5) kepada masyarakat Pasaman.
Turut hadir sekretaris Fraksi Gerindra, Rahmi Wahidah, AMd, Wakil Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Pasaman Irwan, SHi dan Edzul Benny, ST, serta sejumlah pengurus DPC lainnya. Ris/Bud
Discussion about this post