Pessel, RI — Camat Kecamatan Linggo Sari Baganti angkat bicara terkait pernyataan anggota Porbi Sumbar yang mengaku pihaknya tidak mendapat persetujuan membedah rumah tak layak huni di Nagari Lagan Hilir baru-baru ini.
“Tidak pernah kami dari kecamatan maupun dari nagari menolak bantuan darimanapun. Tidak pernah ada,” kata Camat Linggo Sari Baganti, Ahmad Hidayat saat dikonfirmasi Reportaseinvestigasi.com Jumat (20/3).
Camat mengaku, sudah memanggil pihak Porbi dan menyampaikan informasi yang beredar di media tidak benar. Dirinya mengakui perwakilan Porbi datang ke kantor camat saat dirinya tidak berada di tempat.
Sebab, Ahmad Hidayat mengikuti Pra-Musrenbang Kabupaten. “Yang ada di kantor camat kala itu Sekretaris Camat (Sekcam). Sekcam yang menghubungi dirinya dan disampaikan pada Sekcam, rumah Pak Lakui sudah diusulkan ke Baznas. Jika Porbi ingin membantu camat mengusulkan untuk dikombinasikan. “Bukan melarang,” jelasnya.
Pengombinasian bantuan dinilai akan membuat bantuan tersebut jadi lebih besar. Sebaliknya, kalau Porbi ingin bantu sendiri, pihak kecamatan mempersilahkan.
“Intinya, bantuan yang kita terima akan semakin besar untuk kita serahkan kepada masyarakat. Saran saya dari camat, kita kombinasikan antara bantuan Baznas dengan bantuan masyarakat termasuk dari Porbi. Baznas nilainya Rp20 juta, Porbi berapa bisa membantu, akan kita kombinasikan itu akan lebih baik,” jelasnya.
Lebih jauh, jika Porbi ingin membangun sendiri, bantuan dari Baznas akan diarahkan pada pihak lain. Selain pada Porbi, dirinya juga menyayangkan beredarnya informasi tersebut di media online tanpa pernyataannya.
Meski begitu dirinya tidak membantah telah dihubungi beberapa kali. “Ya, mana tau saya sedang tidur,” katanya.
Sebelumnya, Pengurus Persatuan Olahraga Berburu Babi (Porbi) Sumbar, Andi mengaku merasa terasingkan akibat kebijakan pemerintah kecamatan setempat tersekan menolak bantuan yang akan serahkan untuk membedah rumah Buyung Lakui (55) di Nagari Lagan Hilir Pungasan Kecamatan Linggo Sari Baganti.
Alasan itu, bukan tanpa alasan. Sebab, katanya ketika itu, bantuan bedah rumah yang akan dibantu Porbi sudah diusulkan ke Baznas. Sementara itu, pihaknya ingin menyalurkan bantuan melalui restu pemerintah setempat.
“Alasannya, karena sudah dimasukan ke Baznas. Jadi yang kami bantu ini mungkin tidak diperlukan lagi,” terangnya.
Sementara, untuk berita yang berimbang, Reportaseinvestigasi.com sudah menghubungi Camat setempat, Ahmad Hidayat. Namun, saat dihubungi melalui telpon selulernya tidak mengangkat, dan Reportaseinvestigasi.com masih berupaya untuk mengklarifikasinya.
Sebelumnya, Reportaseinvestigasi.com memberitakan, satu keluarga di Nagari Lagan Hilir Pungasan Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) tinggal di rumah tidak layak huni.
Rumah tersebut, adalah merupakan rumah Buyung Lakui (55) beserta Istri dan kelima anaknya, bukan tanpa alasan menempati sebuah gubuk reyot berlantai tanah berukuran sekitar 4 x 5 meter karena keterbatasan ekonomi.
Karena keterbasan ekonomi, Buyung dan keluarga terus bertahan. Meski berpuluhan tahun menempatinya.
Berita sebelumnya : http://reportaseinvestigasi.com/news0320/miris-camat-linggo-sari-baganti-pessel-tolak-bantuan-porbi-untuk-bedah-rumah-buyung/
(Robi Hermanto)
Discussion about this post