Pesisir Selatan – Banjir yang terjadi di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, juga menghantam sekolah SMKN 1 Ranhul Tapan, ratusan mobiler dilaporkan hanyut terbawa arus banjir yang terjadi pada hari Minggu (28/3/2021) kemarin.
Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMKN 1 Ranhul Tapan, Radinin mengatakan, bahwa sekolah tersebut juga dihantam banjir yang terjadi pada Minggu malam kemarin.
Seluruh bangunan sekolah kita juga terendam banjir. Akibatnya, beberapa fasilitas sekolah mengalami rusak parah, “ungkapannya pada wartawan Selasa (30/3/2021).
Ia menjelaskan, beberapa fasilitas sekolah yang rusak parah dan hanyut diantaranya, pagar sekolah yang baru dibangun roboh, komputer sekolah, dan mobiler seperti bangku sekolah.
“Pagar sekolah yang baru dibangun roboh dihantam banjir, komputer sekolah rusak sebanyak 80 unit dan mobiler sekolah seperti kursi dan meja hanyut terbawa arus, “terangnya.
Lanjutnya, tidak hanya itu kerusakkan yang dialami dampak banjir, tambah Radinin, beberapa arsi penting sekolah juga banyak yang rusak dan hilang karena hanyut terbawa arus sungai.
“Arsip-arsip penting sekolah basah dan banyak yang hilang. Seperti, dokumen-dokumen bos, data-data siswa dan beberapa dokumen lainnya, “kata Kepala Sekolah.
Kemudian, beberapa alat praktet jurusan juga rata-rata semua rusak akibat terendam banjir seperti, mesin mobil untuk praktek jurusan otomotif dan alat praktek jurusan lainya.
“Banjir kali ini cukup parah. Sebab, semua ruangan disekolah terendam banjir, sehingga kerusakannya cukup banyak, “ucapnya.
Kendati demikian, terkait musibah banjir yang melanda sekolah tersebut, ratusan siswa SMK terpaksa harus diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dihentikan untuk sementara waktu.
“Sekolah libur, kini seluruh siswa dan guru-guru terpaksa harus goro bersama untuk membersihkan lumpur dan peralatan sekolah yang rusak di bantu oleh tim BPBD dan Damkar dengan satu unit mobil pemadam yang dikerahkan, “ujarnya.
Lanjutnya lagi, untuk itu ia selaku kepala sekolah berharap kondisi ini cepat teratasi dan dibantu dengan segerah oleh pemerintah provinsi. Sebab, kerugian yang dialami dampak banjir sangat besar, dan diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
“Kita berharap diberikan bantuan segera. Karena, siswa kita akan Ujian Kompetensi Teknis (UKT). Sementara, alat praktek sekolah banyak yang rusak dan tidak bisa digunakan, “tutupnya.
Secara terpisah, Camat Ranhul Tapan, Mar Alam Syah, menyampaikan, dampak banjir terdapat beberapa gedung pemerintah dan sekolah dihantam banjir.
Dimana, ada 4 gedung pemerintah yang ikut terendam banjir diantaranya, Kantor Camat Ranhul Tapan, Kantor Wali Nagari Binjai, Kantor Wali Nagari Kampuang Tangah, dan Kantor UPK Capil.
“Untuk kantor pemerintah yang terendam banjir, Alhamdulillah tidak ada yang rusak, dan pelayanan masih tetap berjalan sampai kini, “sebutnya.
Kemudian, untuk sekolah yang terendam banjir juga ada 4 sekolah. Diantaranya, SMKN 1 Ranhul Tapan, 2 SD dan SMP 2 Ranhul Tapan.
“Dari 4 sekolah tersebut, yang paling parah SMKN 1, karena seluruh ruangan sekolah terendam banjir. Berdasarkan informasinya, puluhan komputer rusak, meja, kursi mobiler sekolah juga rusak dan ditambah alat praktek jurusan, “kata Alam.
Saat ini lanjut Camat, kini siswa dan guru-guru dibeberapa sekolah tengah goro bersama untuk membersihkan sekolah.
“Ditambah, dengan mobil pemadam kebakaran dalam membantu membersihkan sekolah, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin dengan Dinas Satpol dan Damkar, “tutupnya. (Robi)
Discussion about this post