Pariaman — Tahun 2004 adalah tahun perdana kelulusan siswa SMAN 4 Pariaman. Ketika itu sekolah yang berada di Desa Naras Hilir yang berbatasan langsung dengan Desa Manggung, Kecamatan Pariaman Utara tersebut masih bernama SMAN 2 Kelas Jauh Pariaman.
Di tahun pertama proses belajar mengajar dimulai, yakni tahun 2001, para siswa ketika itu menumpang belajar di SMAN 2 Pariaman, setahun sesudah itu-tahun 2002-fisik bangunan kelas yang konon bernama SMAN 4 Pariaman ini mulai dikebut pekerjaannya sebanyak 3 lokal, ditambah satu ruangan untuk majelis guru.
Namun itu belum bisa digunakan di bulan pertama tahun ajaran baru 2002 dimulai. Siswa SMAN 2 Kelas Jauh Pariaman angkatan ke-2 masih menumpang sementara waktu, di beberapa kelas sekolah dasar yang bersebelahan dengan SMA itu. Begitu benarlah siswa-siswi tersebut untuk melanjutkan studinya ke jenjang sekolah menengah atas.
Itulah secuil memoar yang tak pernah mungkin kembali. Cerita usang itu sekarang hanya bersisa di sepenggal nostalgia siswa-siswi di tahun pertama dan kedua, lebih dari 20 tahun silam. Menumpang belajar di kelas-kelas seadanya. Mereka menikmatinya dan takkan terlupakan. Mereka adalah siswa-siswi perintis dalam masa transisi.
Sekarang suasana di SMAN 4 Pariaman sudah berbeda jauh, dari segi apapun. Hanya saja ada satu persamaan di antara siswa-siswi perintis itu dengan sekolah. Yaitu sama-sama merindukan. Mereka merindukan sekolah, dan sebaliknya sekolah pun merindukan mereka.
Ya, sekolah merindukan mereka. SMAN 4 Pariaman memanggil alumni. Ke mana mereka? Kenapa tidak ada alumni yang memperhatikan sekolah yang dirindukan itu? Padahal adik-adik kelas mereka saat ini butuh motivasi, bimbingan dari kakak kelasnya.
Sekolah itu butuh alumni, sekolah butuh peran strategis alumni untuk peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang produktif. Karena alumni yang berprestasi, serta memiliki kompetensi yang mumpuni dapat memainkan fungsi penting dalam membangun opini publik untuk menarik minat calon siswa baru. Ke mana mereka di saat sekolah butuh?
Tak dikira, SMAN 2 Kelas Jauh Pariaman itu sekarang menyimpan asa yang dalam terhadap alumni. Segenggam asa itulah yang hingga saat ini dijadikan harapan oleh pihak sekolah. Mulai dari kepala sekolah sampai majelis guru-yang dulu-pernah mengajari para alumni itu.
“Saya pengen sekali alumi-alumi bersatu kembali, membawa nilai-nilai yang positif ke sekolah dan ingin berkenalan juga dengan para alumni, kadang kalau ada acara-acara di sekolah terkadang tamu undangan bertanya, mana alumninya?” ujar kepala SMAN 4 Pariaman, Desi Susanti, Senin (27/2).
Bagi kepala sekolah, alumni punya pengaruh besar bagi sekolah, “Alumni yang telah berhasil di bidangnya, bisa memberikan semangat dan motivasi kepada adik-adiknya untuk menggapai cita-citanya. Dan jika alumni punya program untuk sekolah, kami silahkan untuk dikordinasikan, dan jika ada program sekolah sama dengan program alumni, ini sangat bagus sekali demi kemajuan sekolah yang sama-sama kita cintai ini,” jelasnya.
Maka dari itu, harap Desi, para alumi hendak bisa memberikan sedikit perhatian ke sekolah, “Mari sama-sama kita majukan SMAN 4 Pariaman ini, dan semoga perkumpulan alumni bisa menjadi wadah bagi para adik-adiknya yang mencari kerja atau masuk universitas dan lain-lainnya. Rancanglah kembali kepengurusan alumni yang terorganisir, kami dari pihak sekolah akan membantu memfasilitasinya,” ucapnya.
Apalagi lanjut Desi, saat ini adalah momen yang tepat untuk merajut silaturahmi antar alumni menjelang puasa Ramadhan. “Sekarang momen yang tepat untuk menghimpun alumni jelang Ramadhan ini. Berkumpulah, lihatlah kami di sekolah. Pintu sekolah masih terbuka lebar untuk alumni,” harap Desi Susanti. (Rizki)
Untuk para alumni lintas angkatan bisa menghubungi Ikhlas Darma Murya angkatan 2002, untuk berkoordinasi mengumpulkan alumni-alumni SMAN 4 Pariaman dalam menyusun agenda ataupun program ke depan. Setidaknya bisa merajut silaturahmi lintas alumni menjelang puasa Ramadhan 2023.
Nara hubung : Ikhlas Darma Murya (0821-8401-5000)
Discussion about this post