Padang — Pasangan calon petahana Padang Pariaman, Suhatri Bur-Yosdianto resmi telah mengantongi 2 SK persetujuan partai model B-KWK dari PPP dan PAN. Hal itu menandai perolehan kursi partai koalisi melebihi syarat ketentuan dari KPU.
Penyerahan SK Model B Persetujuan Parpol KWK DPP PPP oleh DPW PPP kepada 7 paslon kepala daerah yang akan berlaga di daerah masing-masing itu dilakukan Minggu (19/8) di kantor DPW PPP Sumbar, Purus, Padang.
Ketua DPW PPP Sumbar Hariadi, BE dalam sambutannya menekankan, kepada seluruh kader PPP di daerah untuk terus membangun dan memperkokoh komunikasi dengan partai koalisi, serta melakukan perencanaan untuk strategi pemenangan calon.
“Teruslah membangun dan memperkokoh komunikasi dengan partai koalisi, serta melakukan perencanaan untuk mengatur strategi pemenangan calon,” ungkap suami dari mantan senator Ema Yohana itu.
Suhatri Bur usai penyerahan SK Model B Persetujuan Parpol KWK dari DPP PPP kepada media mengakui, SK serupa juga telah ia terima dari DPP PAN sejak 3 minggu yang lalu.
“Untuk PAN sendiri, kita sudah lebih dulu menerima SK B.1-KWK ini, sejak 3 minggu yang lalu,” terang Suhatri Bur.
Bahkan Suhatri Bur memprediksi kemungkinan adanya partai pengusung lain yang akan bergabung dalam koalisi PAN-PPP.
“Kemungkinan tentu ada, tapi kita lihat saja nanti. Yang jelas kita sudah membangun komunikasi intensif kepada beberapa partai yang punya kursi di parlemen lainnya. Kalau sekarang sudah ada partai non parlemen, Perindo yang sudah bergabung dengan kita, ” ungkap bupati yang disapa Aciak ini.
Sementara itu Ketua DPC PPP M. Hasbi menyebut upayanya yang telah melakukan konsolidasi sampai ke tingkat ranting, bersama kader dan simpatisan, sesuai semangat ideologi. M. Hasbi menekankan kader partai harus tegak lurus.
“Jadi kami menghimbau untuk kader partai dan simpatisan, tegakkan semangat ideologi. Kader harus tegak lurus. Jika tidak bersiap untuk disanksi, sesuai dengan arahan partai,” tegas Hasbi.
Bersamaan dengan itu, bakal calon Wakil Bupati Yosdianto, menjelaskan tentang isu yang dimainkan di daerah ihwal gonjang-ganjing PPP. Ia menjelaskan gonjang ganjing itu hanya ada di daerah, tidak terjadi di tingkat DPP.
“Di sini saya jelaskan terhadap nilai tawar PPP, sejak awal itu sudah komitmen. Jadi adanya isu PPP tidak bersama kami itu adalah kebohongan. Karena isu itu hanya ada di daerah saja, sedang di DPP itu tidak terjadi apa-apa, mereka tidak terpengaruh dengan itu,” ulas Yos.
Yosdianto menambahkan sebagai kader PPP, dirinya yakin dengan kendaraan yang ditumpangi sekarang dengan ideologi partai. “Strategi pemenangan: partai Islam, partai ulama, sesuai dengan background karena kami pernah jadi santri,” ujar Yos singkat.
Namun Yosdianto bertekad dengan program Padang Pariaman Cermat (cerdas, religius, maju, dan berkelanjutan) akan membentuk SDM regenerasi yang unggul.
“Jadi nanti akan ada program 1000 sarjana anak nagari itu kita gratiskan semua biaya perkuliahannya. 350 anak tahun pertama, 350 anak lagi di tahun ke dua, dan 300 anak tahun ke tiga. Tidak membayar uang kuliah sampai sarjana. Untuk menciptakan next generasi Padang Pariaman,” cakap mantan aktivis itu. (Idm)
Discussion about this post