Padang – Universitas Negeri Padang (UNP) menjadi tuan rumah simposium nasional Forum Pengembangan Pendidikan & Penjaminan Mutu (FP3M) Perguruan Tinggi yang berlangsung pada 24-27 Oktober 2024. Acara ini diikuti oleh 55 peserta dari 15 universitas, termasuk 12 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia. Simposium ini merupakan upaya untuk meningkatkan standar pendidikan dan penjaminan mutu di perguruan tinggi, di mana UNP untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah.
Simposium yang dipelopori oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Pelaksana Tugas Strategis (LP3S) UNP ini menyambut dengan hangat kehadiran para delegasi dari seluruh penjuru Tanah Air. Delegasi terbesar datang dari Universitas Negeri Gorontalo dengan 10 peserta. Forum ini telah menjadi agenda tahunan yang sebelumnya diadakan di Universitas Negeri Gorontalo dan pada kesempatan ini, simposium di UNP juga akan menentukan tuan rumah untuk pertemuan berikutnya.
Dalam sambutannya di Ballroom UNP Hotel & Convention, Kamis (24/10) Kepala LP3S UNP, Prof. Jamaris, M.Pd., mengungkapkan bahwa simposium ini lahir dari kegelisahan atas berbagai persoalan yang dihadapi perguruan tinggi, mulai dari pelaksanaan penjaminan mutu hingga pengembangan sistem pendidikan. “Lewat forum ini, kita berkesempatan untuk saling berbagi best practice, berdiskusi, dan mencari solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Pada akhirnya, kita berharap dapat menghasilkan rekomendasi yang bisa diusulkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujarnya.
Topik yang dibahas pada simposium kali ini cukup beragam, meliputi:
1.Sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi berbasis digital,
2.Pengembangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mandiri dan nasional,
3.Asistensi mengajar internasional dan Akreditasi internasional,
4.Pengembangan mata kuliah kependidikan, serta
5.Pengembangan sertifikasi dan kompetensi.
Simposium resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UNP, Dr. Refnaldi, M.Litt. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya berbagi pengalaman dan informasi antarperguruan tinggi. “Lewat simposium ini, peserta bisa berbagi keluh kesah dan pengalaman mereka dalam pengembangan pendidikan. Tantangan terbesar adalah menciptakan model pembelajaran dan instruksional yang relevan dengan perkembangan zaman, terutama dengan laju perkembangan teknologi yang semakin cepat. Kita perlu menyesuaikan diri dengan teknologi terbaru dalam hal media pembelajaran dan asesmen,” kata Dr. Refnaldi.
Selain itu, Dr. Refnaldi juga menyoroti pentingnya memperbarui penjaminan mutu secara periodik, mengingat peraturan pemerintah yang selalu berubah. “Rekomendasi yang dihasilkan dalam simposium ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu di perguruan tinggi, yang tentunya perlu dilaksanakan secara berkala agar kita bisa terus melihat perkembangan di universitas lain,” tambahnya.
Turut hadir Wakil Rektor III dan IV UNP, Sekretaris Universitas, Dekan dan Wakil Dekan selingkungan UNP, Kepala BPMI, Kepala LP2M, Direktur Alumni & Kemahasiswaan. (ab/Humas)
Discussion about this post