Sawahlunto – Sidang Paripurna DPRD Sawahlunto kritisi kinerja walikota di 2021 yang masih belum maksimal. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Sawahlunto, Jaswandi di rapat paripurna, Senin (25/4).
Jaswandi menyampaikan itu berkaitan dengan catatan strategis DPRD atas Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPj) Walikota Sawahlunto 2021.
Ia mengingatkan, Pemko Sawahlunto perlu menggali potensi daerah secara akurat guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Frekuensi koordinasi dengan pemerintah pusat perlu lebih meningkat. Hal ini bertujuan guna lebih banyak program pemerintah pusat ke daerah ini.
Lebih jauh diingatkan politisi PPP ini, APBD Sawahlunto cenderung dinominasi belanja operasi 74,10 persen. Sedangkan belanja modal 14,29 persen dan belanja pegawai 40,16 persen. Belanja daerah yang perlu menjadi perhatian khusus, dan penganggaran belum dilakukan secara akurat. Banyak ditemukan realisasi program tak seiring target. Hal ini menunjukkan tidak sesuai kebutuhan yang sebenarnya, sehingga tidak mencerminkan anggaran berbasis kinerja.
Menurut Jaswandi Wakil Pimpinan DPRD di 2021 masih banyak terjadi serapan anggaran tinggi dengan capaian kegiatan yang rendah. Di masa mendatang perlu jadi perhatian pemerintah kota.
Walikota Sawahlunto Deri Asta, dalam penjelasan mengemukakan, catatan strategis yang disampaikan DPRD akan menjadi perbaikan di masa mendatang guna.
“Kita sangat mengapresiasi disampaikan pimpinan DPRD Sawahlunto. Ini akan menjadi perbaikan di masa mendatang. (Djasrizal)
Discussion about this post