Payakumbuh — 17 Desember 2020 bukan hanya menjadi hari bersejarah bagi Kota Payakumbuh yang telah genap berusia 50 tahun. Usia emas Kota Payakumbuh tersebut juga menjadi penanda kalau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh juga telah berusia 1 tahun sejak disoft launching pada 17 Desember 2010 lalu oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I Noviana Andrina, SH, M.AP.
Di awal buka MPP dulu, sempat masyarakat masih canggung saat mereka mendapatkan pelayanan seperti di hotel, mall, maupun instansi sekelas kementerian, karena memang petugas disini dibantu dilatih oleh Bank milik daerah. Bank Nagari membantu melatih mereka untuk di training sebagai petugas pelayanan bak petugas profesional.
MPP yang diklaim terbaik di Sumatera Barat itu menunjulkan hasilnya, baru setelah beberapa bulan berjalan saja, di awal tahun 2020 MPP sudah memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, bahkan pernah terjadi desak-desakan masyarakat dalam mengurus paspor.
“Iya benar, saat itu pukul 07.30, dan MPP belum lagi dibuka, tapi masyarakat sudah ramai datang ke lantai 1 Balai Kota Payakumbuh, kita sudah beri info kalau MPP dibuka jam 8,” kata Inyiak, panggilan akrab Harmayunis.
Wali Kota Riza Falepi yang mengetahui hal itu mengatakan kejadian tersebut wajar, karena untuk mengurus paspor saja masyarakat harus pergi ke Kantor Imigrasi Baso yang berlokasi di Kabupaten Agam, jaraknya juga sedikit jauh dari Payakumbuh dan Limapuluh Kota, memakan waktu setengah jam dengan kendaraan.
“Kalau ramai yang datang, tandanya pelayanan kita disukai, syukur Alhamdulillah,” kata Riza.
Diserang Covid-19
Di pertengahan Maret 2020, pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia, ini juga membuat MPP sempat tutup beberapa bulan, namun pemerintah Kota Payakumbuh tidak ingin berlama-lama menutup pelayanan bagi masyarakat karena bagaimanapun, pesan dari Asdep Kemen PAN-RB Wilayah 1 Jeffrey Erlan Muller, mendatangi Kota Payakumbuh, Kamis (3/9) silam, pelayanan tidak boleh dihentikan namun aktifitas fisiknya bisa ditiadakan.
Akhirnya beberapa pelayanan sempat ditiadakan, namun beberapa dapat terus berjalan secara daring. Dengan konsep, petugas di MPP tetap bekerja, namun masyarakat dapat mengurus urusan mereka melalui sistem daring, layanan fisik langsung ditiadakan untuk sementara.
“Masa-masa itu, kita dituntut keras untuk mematuhi protokol kesehatan, kita juga sering melakukan penyemprotan disinfektan guna mencegah penularan Covid-19,” kata Harmayunis.
PSBB Berakhir, Masuki New Normal
Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi dinyatakan dihentikan. Memasuki New Normal, Pemerintah Kota Payakumbuh kembali membuka MPP, namun di MPP diterapkan protokol kesehatan bagi petugas pelayanan maupun kepada pengunjung. Protokol kesehatan itu seperti wajib memakai masker, diukur suhu tubuh sebelum memasuki MPP, sampai mengatur jarak tempat duduk antrian.
Dalam setahun perjalanan MPP telah dikunjungi oleh ribuan warga. Pelayanan yang ada mulai dari samsat, imigrasi, kejaksaan, BUMN, BUMD, Badan Pertanahan, BPJS, dan layanan perangkat daerah yang ada di Pemko Payakumbuh sendiri seperti mengurus IMB dan KTP-el.
Layanan Perpanjangan SIM
Setelah dikunjungi oleh Mabes Polri Biro RBP Srena Kombes Pol Fajar R. Rasyid, Kamis (16/07) lalu. Layanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan C diluncurkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh di Lantai 1 Balai Kota. Dibuka dari Senin sampai Jumat dari pukul 8.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB siang.
Meski waktunya cukup singkat, tapi sejak layanan tersebut dibuka di MPP, cukup banyak warga memilih melakukan perpanjangan SIM ke Balai Kota Payakumbuh itu,
“Selama ini warga yang mengurus perpanjangan SIM berdesakan di kantor Polres, dengan adanya layanan di MPP kita membuat sedikit longgar di sana,” kata Harmayunis.
Untuk memudahkan warga, di MPP Payakumbuh juga ada dokter kesehatan dan psikolognya agar pemohon mendapatkan laporan hasil tes psikologi SIM dan surat keterangan berbadan sehat. Dalam satu hari saja bisa 30 orang dilayani di perpanjangan SIM.
Banyak Kunjungan Pemda Lain ke MPP
Kabar eksistensi MPP Payakumbuh mulai viral di jagad media sosial. Sudah banyak pemerintah kota/kabupaten di Sumbar maupun luar Sumbar belajar bagaimana pengelolaan MPP Payakumbuh. Termasuk DPMPTSP Provinsi Sumbar yang akan membangun kantor baru bersamaan dengan MPP juga.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Barat Widyasari bersama jajarannya berkunjung ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh, Selasa (13/10) silam.
Widyasari menyebut sejak MPP Payakumbuh pertamakali beroperasi, DPMPTSP Sumbar belum pernah melihat kualitas pelayanan secara langsung, baru dari berita di media dan evaluasi kementerian yang mereka lihat.
“MPP Payakumbuh dapat penilaian dari Kemenpan RB, sudah A akreditasinya, luar biasa komitmen kepala daerahnya dalam peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, pas kita lihat langsung pelayanannya seperti di kementerian saja,” ujarnya.
Ditambahkan Widyawati, Kantor DPMPTSP Provinsi Sumbar saat ini masih menumpang di kantor dinas lain. Rencananya, sebelum membangun kantor baru, Widya ingin melihat di Payakumbuh dulu bagaimana pelayanan dan sarana prasarananya. Karena mereka akan membangun MPP juga bersamaan dengan kantornya.
“Kalau kondisi begini pantas dapat nilai A dari kementerian, sudah sesuai dengan keinginan masyarakatnya. Kami di Sumbar baru proses Penyusunan DED gedung kantor DPMPTSP baru, semoga bisa mengungguli Payakumbuh nanti,” pungkasnya.
Menambah Sarana Baru Setelah Setahun Berjalan
Di usia ke 1 tahun MPP, Pemko Payakumbuh menambah beberapa sarana baru, seperti Indeks Kepuasan Masyarakat (SmartFeedback), Parkir Disabilitas, dan Ruang Tunggu Eksekutif.
Diterangkan Kepala DPMPTSP Kota Payakumbuh Harmayunis kalau SmartFeedback atau Aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat, adalah aplikasi yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh instansi. Indeks Kepuasan Masyarakat (SmartFeedback) digunakan sebagai tolok ukur dari kualitas pelayanan apakah sudah memenuhi standar pelayanan minimal yang telah disyaratkan oleh pemerintah.
Harmayunis juga akan menyiapkan satu tempat parkir untuk warga disabilitas yang berdekatan dengan pintu akses utama MPP, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah setempat agar mereka yang berkebutuhan khusus juga mendapatkan pelayanan secara optimal, sama dengan warga lainnya.
“Kita juga telah menyiapkan kursi roda dan toilet khusus. Untuk kursi roda juga dapat dimanfaatkan oleh warga lanjut usia,” katanya.
Di pojok kanan setelah pintu masuk MPP, disediakan area tunggu eksekutif, dimana disini disiapkan bagi tamu dari jauh seperti pejabat kementerian, pejabat provinsi, ataupun kepala daerah lain yang berkunjung ke MPP Payakumbuh. Di pojok itu disediakan bahan bacaan bagi tamu, selain itu mereka bisa memesan minuman atau kopi dari Paliko Cafee yang berada di pojok kiri setelah pintu masuk MPP sembari menunggu dan bersantai. (Humas)
Discussion about this post