SAWAHLUNTO,RI – Guna mengantisipasi terkontaminasi dengan salah seorang warga kabupaten Sijunjung yang diduga terjangkit Covid-19, sebanyak 10 orang dokter, para medis dan petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sawahlunto dan keluarga yang berinteraksi dengan pasien tersebut diisolasi di gedung Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sei Durian kecamatan Barangin kota Sawahlunto.
Sekretaris Gugus Covid-19 sawahlunto Adri Yusman menyatakan setelah 10 dokter, medis dan petugas yang ada kontak erat pasien yang diduga terjangkit Covid-19.
Kini salah seorang keluarga pasien warga Kelurahan Tanah lapang yang sempat berinteraksi sebelum datang ke IGD juga diisolasi di BDTBT, jelas Ari Yusman Rabu (15/4/2020)
Sebelumnya, upaya isolasi itu tertuang dalam Surat RSUD kota Sawahlunto nomor : 141/RSUD-SWL/2020 tertanggal 14 April 2020 yang ditanda tangani Kabid Pelayanan RSUD Sawahlunto Asrul,SKM,MKM yang ditujukan kepada BDTBT Sawahlunto
Asrul menjelaskan dengan adanya kontak erat pasien Covid-19 di RSUD Sawahlunto memohon fasilitas isolasi, yakni permintaan isolasi untuk tiga dokter, dua perawat dan 5 petugas RSUD tersebut.
Terkait pasien dari Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung masuk ke RSUD Sawahlunto, Selasa (14/4/2020). Kepala Dinas Kesehatan Yasril dinyatakan Positif Virus Corona Disease 2019 (Covid-19) berdasarkan hasil Rapid Test dengan tingkat akurasi 40 persen.
Dan pasien tersebut telah dirujuk ke RS Achmad Mochtar Bukittinggi, Selasa (14/4/2020) tadi sore, jelas Yasril
Kadis menghimbau, antisipasi ke depannya harus hati-hati, terutama di pos penjagaan supaya Standar Operasional (SOP) betul-betul diperketat. “Kalau memang ada yang demam kalau tidak orang Sawahlunto maka kita kembalikan”, pintanya. (Inv.02)
Discussion about this post