Sarolangun, Jambi – Program Hibah Insentiv Desa (HID) pembangunan septictank (jamban) warga di Desa Suka Maju Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun terendus tidak sesuai speck, diduga dibangun asal jadi, Sabtu (05/11).
Diketahui Program DAK HID berupa pengerjaan sebanyak 70 unit lobang septictank dengan pagu anggaran sebesar kisaran 200 juta lebih, yang dikucurkan dana pusat melalaui Dana Alokasi Khusus Tahun 2020. Pengerjaan dikerjakan dengan sistim swakelola, dalam realisasi di lapangan diduga kurang maksimal dan terkesan asal jadi.
Berdasarkan hasil investigasi media ini ke lapangan, pembangunan sebanyak 70 unit septictank rumah warga di Desa Suka Maju Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun dengan estimasi harga per unit septictank kisaran Rp 5 juta.
Dengan rincian septictank menggunakan ipal mini dengan coran beton, dengan jarak 4 meter dari perumahan warga penerima manfaat, menggunakan pipa saluran pembuangan paralon 4 inch.
Namun terksesan sedikit janggal, jarak antara lobang septictank dengan rumah masyarakat hanya kisaran 1 meter hingga 2 meter. Diduga tidak sesuai dengan jarak yang telah direncanakan dengan panjang paralon 4 (empat) meter.
Maryadi selaku Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), sebagai kuasa pengguna anggaran DAK di Desa Suka maju mengakui. Beliau berjanji dengan masih tersisanya waktu pelaksanaan. Akan menambah dengan cara menyambung pipa paralon yang sudah terpasang, sesuai rencana awal .
“Ok lah pak, makasih infonya mumpung masih ada waktu biarlah kami sambung lagi,” katanya singkat ketika dimintai keterangan melalui WA pribadinya pada Jum’at (04/11).
Keterangan disampaikan oleh Ketua KSM tersebut tidak masuk diakal. Terkesan hanya dalih atau alasan saja.
Bila melihat fakta di lapangan, lobang saptictank yang telah digali dan telah dicor beton tidak mungkin dapat digeser kembali guna penyambungan pipa sepanjang 4 meter tersebut.
(Pen)
Discussion about this post