Sawahlunto – Selama libur lebaran Idul Fitri 1444 H, kereta Api Mak Itam, akan melayani perjalanan wisata dari Sawahlunto ke Muarokalaban dan sebaliknya.
“Selama liburan lebaran Idul Fitri ini, kita Pemerintah Kota Sawahlunto dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sepakat mengoperasikan Mak Itam sebagai perjalanan wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sawahlunto, Adriyusman, Sabtu 15 April 2023.
Selain itu ia juga mengatakan, wisatawan yang ikut perjalanan wisata sejauh 6 kilometer, Sawahlunto-Muarokalaban dikenakan tarif pulang pergi Rp50.000 setiap orang. Sekali perjalanan pulang pergi, Mak Itam menarik satu gerbong penumpang yang membawa 30 orang. Berangkat dari Stasiun Sawahlunto menuju Stasiun Muarokalaban.
Adriyusman Kepala Dinas Pariwisata, khusus akhir pekan (hari Minggu), selama libur lebaran, Mak Itam melayani 3 kali perjalanan. Kecuali Senin hingga Sabtu, Mak Itam hanya melayani satu kali perjalanan.
“Karena kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas kami. Objek wisata harus sesuai kapasitasnya dan tidak boleh melebihi menampung kunjungan wisatawan,” ujar Adriyusman.
Perjalanan wisata dengan Mak Itam, dari Sawahlunto-Muarokalaban habiskan waktu sekitar 45 menit. Dahulu, yang menjadi sensasi dalam perjalanan itu, Mak Itam harus menyusuri terowong sepanjang 828 meter. Orang Sawahlunto menyebut terowongan itu Lubang Kalam karena gelap.
Sekitar 15 menit penumpang merasakan gelap di dalam terowongan. Sejak dulu, Lubang Kalam tak pernak terpikir diberi lampu. Begitu pula gerbong penumpang juga tak berlampu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, menjelang kembali ke Sawahlunto, pengunjung bisa menikmati makanan tradisional ale-ale seraya menyeduh Kopi Arang di Stasiun Muarokalaban. (Djasrizal)
Discussion about this post