Jakarta — Dari hasil investigasi penelurusan awak media di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur, sejumlah pedagang mengeluhkan dengan adanya aksi pungli berkedok organisasi masyarakat (ormas).
“Setiap bulan itu harus membayar uang lapak kepada oknum ormas tersebut 1 juta, namun setiap hari para pedagang dimintai uang sebesar 20 ribu oleh oknum ormas tersebut dengan alasan yang keamanan, kalau tidak bayar tidak boleh berjualan bahkan ada ancaman,” ujar salah satu pedagang lapak sayur.
Menurut Karsidi pedagang lapak buah, aksi pungli tersebut sudah terjadi bertahun tahun sejak dirinya masih berdagang di pinggir jalan Pasar Kramat Jati, lapak di pinggir jalan dimintai oknum ormas 2 juta perbulan dengan alasan retribusi untuk keamanan.
“Karena pernah kejadian kepala sekuriti melarang untuk membayar kepada oknum ormas tersebut, langsung disamperin oleh oknum tersebut dengan beberapa anggota ormas dan mengintimidasi sekuriti tersebut,” paparnya.
Parah pedagang tersebut curiga uang sewa atau uang keamanan tersebut masuk kantong pribadi oknum ormas tersebut tanpa kordinasi dengan pengelola pasar.
Di sisi lain para pedagang yang resmi hanya membayar iuran retribusi ke pengelola mengeluhkan sering dapat intimidasi dari oknum ormas tersebut karna dianggap sering melaporkan ke pengelola.
Sampai berita ini ditayangkan, belum terkonfirmasi pihak pengelola Pasar Kramat Jati. (tim)
Discussion about this post