Padang Pariaman – Sesuai jadwal kalender Hijriyah atau tahun Arab, kegiatan ritual ziarah makam Syekh Burhanuddin di nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan selalu pada bulan Safar. Pelaksanaan Sapa Gadang jatuh pada hari Rabu tanggal 8 Oktober 2020 atau 20 Safar 1442 Hijriyah dan pelaksanaan Sapa Ketek pada Rabu berikutnya tanggal 27 Safar 1442 Hijriyah.
Berkaitan dengan situasi pandemi covid-19 yang semakin mengkhawatirkan dan posisi kabupaten Padang Pariaman saat ini pada zona merah, pemerintah memutuskan untuk menunda pelaksanaan Basapa pada tahun 2020 ini.
Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan pada pertemuan antara Pjs. Bupati Padang Pariaman bersama Forkopimda, MUI dan Tim Gugus tugas dengan Camat Ulakan Tapakis, wali nagari serta alim ulama dan niniak mamak nagari Ulakan pada tanggal 30 September lalu.
Dalam pertemuan itu, Wali Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan Syofyan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat dan pedagang untuk tidak datang berziarah ke Ulakan dikarenakan situasi pandemi covid-19 yang semakin meningkat.
Disamping itu, Pjs. Bupati Adib Alfikri juga menginstruksikan kepada Tim gugus tugas covid-19 khususnya Dinas Kesehatan untuk menyiapkan beberapa pos pemeriksaan kesehatan disetiap pintu masuk. Karena diyakini, akan banyak jemaah dan peziarah yang terlanjur datang ke Ulakan dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
Menyikapi hal tersebut, Drs. H.Yutiardi Rivai, Apt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman menugaskan Tim Sosialisasi dan Penyuluhan yang dipimpin oleh Nurhayati, S.Sit. MARS selaku Kabid Kesmas untuk datang ke lokasi Basapa di kawasan makam Syekh Burhanuddin pada hari Selasa (6/10).
Ketua Tim Nurhayati yang akrab dipanggil Mila itu datang bersama rombongan, didampingi Kasi Trantib. Kecamatan Anesa Satria, SH. MM, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Mereka langsung memberikan penyuluhan kepada para pedagang dan peziarah yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Disamping memberikan penerangan langsung di lapangan, Kami juga menyediakan masker untuk dibagikan kepada pengunjung yang tidak memiliki. Kemudian juga memasang stiker dan spanduk pada lokasi strategis, yang berisi himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan,” ujar Mila yang diamini Vivi anggota tim.
Kunjungan peziarah dan jemaah pada H-1, memang terlihat agak berkurang dari tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh situasi pandemi covid-19 yang masih belum berakhir dan adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga keselamatan diri agar tidak terjangkit virus yang mematikan itu. (AS)
Discussion about this post