Bandung – Di tengah kian menyusutnya ruang terbuka hijau akibat laju urbanisasi dan pembangunan, sejumlah elemen masyarakat mulai menggagas gerakan bernama “Sedekah Oksigen”. Gerakan ini menjadi upaya kolektif yang bertujuan meningkatkan kesadaran ekologis melalui penanaman pohon demi menjaga keseimbangan atmosfer dan memperkuat ketahanan lingkungan.
Tumbuhan diketahui memainkan peran penting dalam menyerap karbon dioksida (CO₂) dan menghasilkan oksigen (O₂) melalui proses fotosintesis. Data riset menyebutkan, satu hektare lahan hijau mampu menyerap sekitar 3,7 ton CO₂ dan melepaskan sekitar 2 ton oksigen. Dalam konteks perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, keberadaan lahan hijau menjadi semakin vital sebagai penyeimbang sistem atmosfer bumi.
Namun, pesatnya pembangunan telah memangkas banyak ruang hijau di kawasan perkotaan. Kondisi ini mendorong lahirnya gerakan “Sedekah Oksigen” yang digagas oleh sejumlah komunitas peduli lingkungan, termasuk LPLH Nata Buana DPW Jawa Barat. Gerakan ini mendorong masyarakat untuk menanam pohon tidak hanya sebagai upaya simbolik, melainkan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap keberlanjutan ekosistem.
“Sedekah oksigen bukan hanya soal menanam pohon. Ini adalah gerakan moral dan ekologis untuk membangun kesadaran kolektif, bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujar perwakilan LPLH Nata Buana dalam keterangan tertulis.
Selain sebagai paru-paru kota, pohon juga memiliki fungsi penting dalam menyerap air hujan, mencegah banjir, serta menjaga kualitas dan kuantitas air tanah. Gerakan ini turut mendorong pemanfaatan lahan pekarangan, bahkan dengan metode seperti tabulampot atau sistem hidroponik, sehingga siapa pun bisa ikut serta tanpa harus memiliki lahan luas.
Gerakan ini juga sejalan dengan berbagai kebijakan nasional, seperti program Perhutanan Sosial dan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) yang mengedepankan partisipasi masyarakat dalam konservasi kawasan hutan dan sumber daya air.
“Semua pihak harus bersinergi. Pemerintah, masyarakat, komunitas, hingga dunia usaha, agar upaya ini tidak menjadi slogan semata,” lanjutnya.
Dengan langkah sederhana seperti menanam pohon, setiap individu telah mengambil bagian dalam merawat bumi. Gerakan “Sedekah Oksigen” menjadi simbol harapan akan masa depan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan — tak hanya untuk generasi hari ini, tetapi juga untuk anak cucu di masa mendatang.
Sumber LPLH Nata Buana DPW Jabar
Red/amr
Discussion about this post