Boyolali — Bertempat di Klinik Pratama Kartika 24 Boyolali, Jalan Merbabu, Pulisen, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, para Babinsa Kodim 0724/Boyolali damping warganya untuk melakukan rapid test. Kamis (04/05).
Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu kita ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19.
Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.
rosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.
Hasil rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.
Oleh karena itu jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7–10 hari setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat.
Nah, bila hasil rapid test Anda positif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau Coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan Covid-19 atau SARS-CoV-2.
Jadi, perlu dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Sebelum melakukan tes PCR atau selama menunggu hasilnya, Anda harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama paling tidak 14 hari.
Selama isolasi, hindari berpergian dan kontak dengan orang lain yang tinggal serumah, sambil menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain dan kenakan masker saat harus berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu apa pun hasil rapid test-nya, pantau terus kondisi kesehatan Anda. Bila muncul gejala Covid-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak napas, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline Covid-19 untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Tes cepat (rapid test) corona dilakukan sebagai skrining awal infeksi virus corona pada orang yang berisiko tinggi mengalaminya. Rapid test corona direkomendasikan untuk Orang tanpa gejala (OTG), terutama yang mempunyai pernah melakukan kontak minimal 7 hari dengan pasien positif Covid-19 atau memiliki risiko tertular dari penderita. Misalnya, petugas kesehatan, Orang dalam pemantauan (ODP) serta Pasien dalam pengawasan (PDP).
Hal tersebut diataslah yang mendasari dilakukannya rapid test kepada 100 warga binaan masing masing Koramil jajaran Kodim 0724/Boyolali yang merupakan program dari Ketua Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahyanto (Ibu Panglima TNI).
Saat ditemui salah satu Babinsa yang mendampingi rapid test Serma Sugeng Rohadi mengatakan dalam masa pamdemi virus covid-19 ini, sebagai Babinsa kami terus akan memonitor terhadap warga yang akan menjalani rapid test, karena akan mengetahui kondisi di wilayah dalam masalah penyebaran Virus Covid 19.
“Mari kita lindungi diri kita sendiri dengan keluarga dengan mentaati apa yang telah di canangkan oleh pemerintah untuk selalu melakukan social distancing atau physical distancing, dirumah saja kalau memang tidak perlu untuk keluar, biasakan mengunakan masker, dan cuci tangan, ” kata Babinsa.
“Untuk hasil rapid test nantinya akan kami beritahu setelah hasilnya dikeluarkan,” imbuh Babinsa. (ritha)
Discussion about this post