Reportase investigasi.com
BOJONEGORO – Tikar Pandan merupakan alas tempat tidur tradisional yang ada sejak zaman kerajaan di Pulau Jawa, banyak masyarakat yang sudah tidak menggunakan alas tikar pandan saat era modern saat ini, dan lebih memilih karpet atau bahan plastik lainnya.
Namun meski demikian masih ada pengerajin tikar pandan di Dusun Kalongan, Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang kebetulan ditempati lokasi TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 110.
Serda Edi Prayitno Personel Satgas TMMD Ke 110 mengunjungi ibu Simah (48) pengerajin tikar pandan dalam bahasa jawanya Kloso, untuk menjadikan semangat dan juga solusi peluang dalam memasarkan tikar pandan tersebut.
“Tikar pandan ini harganya masih tergolong murah, namun tidak mudah dibuatnya, dan pasarannya mulai sepi karena masyarakat memilih yang modern di era saat ini,” Kata Serda Edi Prayitno, Rabu (24/02/2021).
Dengan perlahan Serda Edi Prayitno memberikan masukkan agar pengerajin pandan mau merubah mindset cara berdagang dengan meminta bantuan anak-anak muda melalui internet dan dagang online agar tikar pandan bisa dikenal oleh khalayak luas dan harganya pun bisa mahal.
Kelebihan tikar pandan ini merupakan tikar tradisional yang jarang sekali ditemukan sehingga tergolong karya tradisional yang mempunyai nilai karya seni tinggi. Karena dibuat mulai awal memakan banyak cukup waktu hingga satu hari untuk satu lembar tikar.
“Tikar terbuat dari pohon pandan ini sudah langka sebenarnya, namun akan menjadi mahal jika masyarakat mau menghargai karya masyarakat pelosok ini,” tambah Serda Edi Prayitno.
Sehingga diharapkan kepada anak-anak muda bisa membantu peluang pasar untuk barang-barang kerajinan yang dibuat secara tradisional ke khalayak luas dan bisa memiliki harga tinggi.(Pendim 0813)
Discussion about this post