Tanah Datar – Ada hal di luar dugaan dan mungkin belum pernah terjadi sebelumnya pada saat pelaksanaan Festival Pesona Minangkabau 2023 (FPM) berlangsung, di Istano Basa Pagaruyung, Jumat 8 Desember 2023 lalu.
Hal tersebut bermula, saat dimana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir menyaksikan FPM disuguhi Tari Payung dari Sanggar Seni Sari Bunian.
Hal yang di luar dugaan pun terjadi, saat Menparekraf RI yang akrab disapa Mas Menteri itu didampingi Bupati Tanah Datar Eka Putra dan Ketua DPRD H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, saat menyaksikan tari, ia malah ikut menari Payung. Sontak hal itupun, menarik perhatian pengunjung yang hadir.
Salah satu pengunjung event yang sempat mengabadikan moment moment saat Menparekraf RI menari itu, saat coba diwawancarai mengenai tanggapannya, ia menyampaikan apresiasinya atas apa yang dilihatnya itu.
“Kita apresiasi seorang Menteri mau menari bersama Sanggar Sari Bunian itu. Dan saya melihat suatu wajah kegembiraan dari seorang Mas Menteri, ikut menari di acara Festival Pesona Budaya Minangkabau tersebut. Sangat mengapresiasi Sanggar Sari Bunian bisa mengajak seorang Menteri untuk ikut menari bersama di acara FPM 2023. Itu sangat luar biasa, meskipun yang katanya mereka berasal dari desa, dari kampung, punya nyali, punya mental untuk mengajak seorang Menteri ikut menari bersama mereka, itu sangat luar biasa sekali,” ucap yang enggan disebutkan namanya.
Menelusuri informasi terkait sanggar yang berhasil memikat Mas Menteri itu sehingga ikut menari, Reportaseinvestigasi.com mencoba menghubungi pelatih sekaligus pemilik Sanggar Seni Sari Bunian, Yenni Eliza.
Saat ditanyakan, terkait Menteri yang ikut menari saat itu apakah spontanitas dari Menteri itu sendiri, ia pun membeberkan faktanya.
“Sebelum nya kita izin ke protokoler dan ajudan Menteri. Jika boleh menteri diajak menari, akan diajak para penari nantinya. Ternyata diizinkan, spontanitas dari para penari yang diinisiasi pelatih untuk mengajak menteri dan pejabat lainnya,” ungkap Yenni yang akrap disapa Tek Ayang.
Terkait keberhasilan dari Sanggar Seni Sari Bunian yang berhasil mengajak Menteri ikut menari pun, Yenni menyampaikan perasaanya.
“Sebagai pimpinan sanggar merasa bangga penari dan pemusik dari sari bunian bisa menari dan bermain musik bersama Mas Mentri Parekraf. Dan ini merupakan salah satu ajang promosi juga buat Sanggar Seni Sari Bunian sampai ke mancanegara. Karena, melalui kegiatan ini secara tidak langsung, kita bisa mempromosikan sanggar kita,” sampainya.
Seterusnya, terungkap informasi yang belum banyak orang tahu bahwa, pada acara KaTa Kreatif di Tanah Datar yang dihelat di Gedung Nasional (Maharajo Di Rajo) Batusangkar 2022 lalu, Sanggar Seni Sari Bunian juga tampil pada acara tersebut. Dalam kesempat itu, Yenni Eliza juga berkesempatan mengajarkan cara melakukan tarian piring kepada Menparekraf, yang saat itu juga hadir.
“Setelah ditetapkan Tanah Datar sebagai KaTa Kreatif di Bidang Seni Pertunjukkan, jadi tahun 2022 Kemenparekraf meninjau dan memberikan workshop mengenai KaTa Kreatif di Tanah Datar. Ketika itu, Menteri datang dan memberi materi. Kami pelaku ekonomi kratif di bidang seni pertunjukkan menampilkan tari piring, ketika itulah kita sama Menteri menari piring, bersama pak Richi juga,” terangnya.
Sanggar Seni Sari Bunian yang beralamat di Jorong Andaleh, Kenagarian Andaleh Baruh Bukik, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu, berdiri sejak tahun 70 han.
Sanggar tersebut, didirikan oleh orang tua Yenni Eliza (Tek Ayang), Alm. Datuak Sinaro Nan Gamuak. Tujuan didirikan sanggar tersebut dulunya, hanya dalan rangka mengembangkan kesenian Tradisional seperti Saluang, Dendang dan Talempong Pacik. Sekarang, Sanggar Seni Sari Bunian ini, diteruskan oleh anak Alm.
“Sanggar Seni Sari Bunian ini dulu didirikan oleh orang tua saya yaitu Alm. Datuak Sinaro Nan Gamuak, pada tahun 70-an yang dulunya, hanya mengembangkan kesenian tradisional seperti Saluang, Dendang dan Talempong Pacik. Kemudian setelah beliau meninggal, dilanjutkan oleh uda Nazirwan. Juga mengembangkan kesenian tradisi di antaranya ;
1. Tari Piring Tradisi
2. Gandang Tambuah
3. Talempong Pacik
4. Saluang Dendang.
Setelah beliau lulus menjadi PNS tahun 2015, saya disuruh melanjutkan mengembangkan sanggar ini sampai pada saat sekarang,” tutupnya. (Spa)
Discussion about this post