SAWAHLUNTO – Pengelolaan Sampah di Sawahlunto akan diolah menjadi pembangkit listrik dengan menggunakan Teknologi RDF pada kunjungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pihak kementerian menyatakan bersedia membantu membuat teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengolahan sampah di Kota Sawahlunto sehingga sampah di kota itu bisa diproses menjadi energi alternatif untuk pembangkit listrik.
Ari Sugasro Kepala Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Penanganan Sampah Kementerian LHK ketika meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kayu Gadang Kota Sawahlunto, Rabu 18 Mei 2022 mengatakan direncanakan program RDF untuk Sawahlunto itu dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang.
“Sekarang kami melakukan peninjauan lapangan untuk melihat kelayakan dari TPA Kayu Gadang ini untuk dibangun program RDF. Dari hasil peninjauan kami ini prospeknya bagus, memenuhi persyaratan, sedangkan untuk kondisi infrastruktur jalan menuju TPA yang saat ini mengalami kerusakan karena bencana tanah longsor beberapa waktu lalu, Pemko Sawahlunto dapat segera melakukan perbaikan sehingga jalan tersebut dapat dilalui kembali,” ucapnya.
Mengenai teknologi alat RDF merupakan teknologi pengolahan sampah dengan membakar sampah plastik dan sampah lain yang mudah terbakar menjadi bahan bakar yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik, dan merupakan solusi yang sangat cerdas dalam pengolahan sampah. Tidak hanya menyelesaikan persoalan menumpuknya sampah plastik namun sekaligus juga memberikan kita alternatif energi terbarukan untuk pembangkit listrik.
Pada kunjungan didampingi oleh Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayutoi dalam peninjauan lapangan itu menyebut Pemkot Sawahlunto dalam sarana pengelolaan sampah memiliki TPA Kayu Gadang dengan total luas lahan sembilan hektar, sekarang bersisa yang belum digunakan seluas empat hektar. Yang empat hektar itu yang akan kita optimalkan fungsinya dengan dibangun menjadi pengolahan berbasis teknologi RDF, jadi bisa menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik, terkait untuk perbaikan infrastruktur jalan yang rusak karena bencana longsor sudah mulai dikerjakan Pemko Sawahlunto.
“Sementara ini kita menggunakan APBD membangun jalan daruratnya dulu supaya cepat bisa dilalui kendaraan kembali, itu tahapannya sedang berjalan. Nanti untuk melengkapinya sudah kita ajukan juga pada Kementerian terkait, sekarang sedang dihitung kebutuhan anggarannya,” sebut wawako. (Djasrizal)
Discussion about this post