Pasaman Barat — Untuk melestarikan budaya dan adat di Pasaman Barat, pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 03 Kinali lakukan pawai budaya untuk menyambut bulan suci Ramadhan, para pelajar itu melakukan pawai mulai dari gerbang sekolah. Kamis (09/3).
Para pelajar itu dilepas langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat Decky H Saputra beserta Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Kinali Pulmen Elvida dan stakeholder lainnya, setelah pemotongan pita dan diberikan arahan oleh Kadis Pariwisata.
Dalam pawainya mereka menampilkan kebiasaan atau budaya yang dahulu dilakukan oleh masyarakat, seperti adat pai balimau, goro pandam pakuburan, mendoa bersama di surau cucu kamanakan datuak, malati anak, manjalang mintuo, maantaan tandi dan lainnya seperti kebiasaan orang orang dahulu dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Dalam setiap lokal pelajar SMP Negeri 03 Kinali mereka menampilkan satu adat atau budaya, mereka melakukan pawai sesuai dengan tema budaya yang mereka pentaskan seperti malati anak, maka para siswa tersebut akan memakai baju dan pernak pernik sesuai dengan budaya itu.
Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat Decky H. Syaputra, mengatakan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh siswa siswi SMP Negeri 03 Kinali itu, menurutnya hal ini sangat bagus karena dapat memberikan edukasi kepada anak anak didik dari usia dini tentang adat dan budaya yang berkembang di Pasaman Barat.
“Ini adalah salah satu langkah yang perlu kita dukung dari pemerintah daerah dan dinas pariwisata akan mensupport seluruh kegiatan kegiatan seperti ini,” tegasnya.
Apalagi saat ini banyak budaya dan adat yang telah dipelesetkan oleh kalangan anak muda sekarang, seperti Balimau saat menjelang bulan suci Ramadhan, saat ini generasi muda melakukan Balimau dengan cara mandi disungai dan bercampur antara laki laki dan perempuan.Sementara dalam budaya budaya atau adat dahulu hal seperti ini sangat dilarang oleh para orang tua dan Ninik mamak kita dahulu, karena sangat menjunjung tinggi adat basandi sarak dan sarak basandi kitabullah.
“Dengan adanya pengenalan adat dan budaya sejak dini ini, kita berharap generasi kita ke depannya dapat melestarikan adat yang sebenarnya dan menjaga adat itu,” katanya.
Sementara itu Kepala sekolah SMP Negeri 03 Kinali Pulmen Elvida mengaku, hal ini dilakukan untuk melestarikan adat dan budaya yang ada di Pasaman Barat karena saat ini sudah banyak generasi muda yang telah melupakan adat dan budaya khas Pasaman Barat itu, maka dengan adanya pengenalan sejak dini mereka dapat menghargai budaya itu.
“Kalau tidak dimulai sejak dini takutnya budaya Pasaman barat akan tergerus dan hilang ditelan masa,” katanya.
Selain itu ia juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua stakeholder terkait yang telah menyukseskan dan mendukung acara tersebut, ia berharap ke depannya hal hal seperti ini dapat terus dilaksanakan sehingga pendidikan budaya sejak dini di tengah masyarakat terus terjaga. (Wd)
Discussion about this post