PADANG PARIAMAN – Mewakili lembaga DPRD Padang Pariaman, Ketua Fraksi Partai Gerindra, Heppy Neldy bersama dua anggota DPRD Padang Pariaman lainnya, Mulyadi (Gerindra), dan Syafinal Amir (PPP) meninjau sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat Korong Pasar Ulakan, Nagari Ulakan yang diketahui mengalami gangguan kesehatan sedari lahir, namun luput dari pantauan pemerintah daerah.
Mereka memberikan bantuan berupa kursi roda kepada Azra Febria (13) dan santunan uang tunai kepada Daffa (7). Keduanya merupakan warga yang berdomisili di Korong Pasar Ulakan.
Kepada wartawan, Heppy Neldy menjelaskan, kondisi kesehatan Azra Febria dan Daffa yang memprihatinkan membutuhkan uluran tangan dan bantuan pemerintah daerah.
Keadaan ini pertama kali diketahui berawal dari laporan masyarakat. Atas hal tersebut, anggota DPRD Padang Pariaman berinisiatif menggalang dana sesama mereka sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakatnya.
“Informasi ini kita ketahui awalnya dari laporan masyarakat, bahwa ada 2 orang anak yang menderita kelumpuhan sejak bayi namun tidak terjamah oleh pemerintah. Padahal pihak keluarga telah berupaya memohonkan bantuan, tapi tak ada respon,” sebut Heppy.
Rombongan anggota DPRD ini mengatakan sudah dua kali terjun melihat kondisi anak tersebut. Dan sejauh ini belum ada tindakan medis ataupun bantuan yang diberikan pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan. “Sebenarnya total masyarakat Padang Pariaman yang benar-benar membutuhkan bantuan kesehatan itu, dari yang kita lihat secara langsung ada 14 orang.”
“Sayangnya, kepala dinas tidak merespon hal ini. Jelas pemerintah lalai dalam hal penanganan dan penanggulangan kesehatan bagi masyarakatnya. Padahal anggaran di dinas ini nomor dua terbesar setelah Dinas Pendidikan,” paparnya.
Heppy pun menyinggung soal program PAPA Sehat, menurutnya pemerintah daerah sejauh ini hanya mempertontonkan pencitraannya saja. “Coba bayangkan, 1 bidan desa melayani 5 nagari sekaligus. Bagaimana mungkin bidan desa tersebut dapat memberikan pelayanan optimal. Jadi jangan cuma pandai pencitraan saja, namun pengawasannya tidak maksimal,” ujar Ketua Gerindra Padang Pariaman ini.
Senada dengan Syafinal Amir, kondisi kesehatan Azra Febria anak dari Mainar janda beranak tiga yang ditinggal mati oleh almarhum sang ayah Wirman ini memerlukan proses penyembuhan berkesinambungan.
“Azra Febria ini memerlukan bantuan dari pemerintah dalam hal jaminan kesehatan tidak berbayar. Karena Azra ini mengalami kelumpuhan sejak usia 2,5 bulan dan hanya sekali mendapatkan perawatan dari biaya pengobatan sendiri. Sejak saat itu sampai sekarang usia Azra sudah 13 tahun tidak mendapat pelayanan kesehatan mengingat kondisi ekonomi keluarga,” papar anggota DPRD dari Dapil I, Ulakan Tapakis Padang Pariaman ini.
Terkait hal ini, Heppy Neldy menimpali, akan mengadakan hearing kepada Dinas Kesehatan mempertanyakan sikap Pemerintah Padang Pariaman yang gagal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Akan kegagalan Dinas Kesehatan dalam menunaikan kewajibannya menanggulangi kesehatan warganya, untuk itu kami DPRD Padang Pariaman akan membahas ini dalam hearing Komisi I, II dan III terhadap kinerja OPD sekaligus evaluasi rapat dengar pendapat (RDP) 2019,” timpal Heppy Naldy.
Selain itu, berdasarkan penuturan dari Wali Korong Pasar Ulakan, Imanatul Khaira, pihaknya sudah menginputkan dari kesehehatan warganya sejak tahun 2015. Namun, tidak ada tindak lanjut penanganan lebih jauh dari pemerintah daerah, “Soal gangguan kesehatan masyarakat kami, pihak Korong sudah menginputkan data sejak tahun 2015 sebelum pemekaran,” terangnya.
Diketahui, Azra(13) mengalami gangguan kesehatan sejak umur 2,5 bulan. Ia mengalami gejala kejang sehingga mengalami kelumpuhan dan menghambat pertumbuhannya (stunting). Sementara Daffa (7), mengalami syaraf terjepit sejak bayi, sehingga kondisi Daffa yang saat ini lumpuh total itu tidak bisa melakukan aktifitas apapun selain berbaring. (IDM)
Discussion about this post